Aliefmedia, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto mendapat dukungan luas dari masyarakat. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), mayoritas responden menyatakan setuju dengan kebijakan ini yang bertujuan meningkatkan gizi masyarakat, terutama bagi kelompok kurang mampu.
Mayoritas Masyarakat Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Hasil survei yang dipresentasikan oleh Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menunjukkan bahwa 36 persen responden sangat setuju dengan program ini, sementara 53,6 persen lainnya menyatakan cukup setuju. Dengan demikian, lebih dari 89 persen responden mendukung kebijakan ini dalam berbagai tingkat persetujuan.
Meski mayoritas responden menyambut baik program tersebut, ada sebagian kecil masyarakat yang masih ragu atau tidak setuju. Survei mencatat bahwa 8,1 persen responden kurang setuju, 1,4 persen tidak setuju sama sekali, dan 0,9 persen memilih untuk tidak menjawab.
Tingkat Kesadaran Publik terhadap Program Ini Sangat Tinggi
Selain tingkat persetujuan, survei juga mengungkap bahwa 91 persen responden telah mengetahui adanya program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ini menunjukkan bahwa kampanye dan sosialisasi program tersebut sudah cukup luas diterima oleh masyarakat. Hanya 9 persen responden yang mengaku belum mengetahui kebijakan ini.
Menurut Djayadi Hanan, tingginya angka kesadaran masyarakat terhadap program ini menunjukkan bahwa kebijakan ini telah menjadi perhatian publik dan menjadi bagian penting dalam diskusi kebijakan nasional.
Keraguan terhadap Anggaran Rp 10.000 per Orang
Meskipun program ini mendapat dukungan besar, masih ada perdebatan mengenai kecukupan anggaran yang dialokasikan untuk setiap individu. Pemerintah menetapkan anggaran Rp 10.000 per orang dalam program ini, namun tidak semua responden yakin bahwa jumlah tersebut cukup untuk menyediakan makanan bergizi.
Survei menunjukkan bahwa hanya 7,4 persen responden yang sangat yakin bahwa anggaran tersebut cukup, sementara 40 persen cukup yakin. Sebaliknya, 42,7 persen mengaku kurang yakin, 7,4 persen tidak yakin sama sekali, dan 2,5 persen memilih untuk tidak menjawab.
Metodologi Survei LSI
Survei ini dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) melalui metode tatap muka langsung pada periode 20-28 Januari 2025. Jumlah responden yang terlibat adalah 1.220 orang, yang dipilih secara acak dengan menggunakan metode multistage random sampling. Hasil survei ini memiliki margin of error ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dukungan masyarakat terhadap Program Makan Bergizi Gratis cukup besar, dengan mayoritas responden menyetujui kebijakan ini. Tingkat kesadaran publik terhadap program ini juga sangat tinggi, menandakan bahwa kebijakan ini telah berhasil menarik perhatian luas. Namun, masih ada keraguan terkait kecukupan anggaran Rp 10.000 per orang, yang menjadi tantangan bagi pemerintah dalam merealisasikan program ini secara efektif. Ke depan, transparansi dan efektivitas implementasi program ini akan menjadi faktor penentu keberhasilannya di lapangan.
