Aliefmedia, Jakarta – PT Remala Abadi Tbk (DATA), perusahaan yang bergerak di bidang layanan internet broadband, menjadi sorotan setelah sebagian sahamnya diakuisisi oleh grup bisnis besar Indonesia, Djarum. Dengan sejarah panjang di sektor teknologi, PT Remala Abadi memiliki rekam jejak yang solid dalam menyediakan layanan internet dan solusi teknologi untuk berbagai kebutuhan.
Gambar Istimewa : megavision.net.id
Sejarah dan Bisnis Utama PT Remala Abadi
PT Remala Abadi Tbk (DATA) resmi beroperasi di industri layanan Internet Services Provider (ISP) sejak Maret 2004. Berdasarkan dokumen publik yang dirilis perusahaan, selain layanan internet, DATA juga bergerak di bidang perdagangan komputer, perangkat keras, serta perangkat lunak.
Selama perjalanan bisnisnya, DATA berhasil mengembangkan portofolio layanan yang meliputi internet broadband, layanan local link, managed services, dan penyediaan fiber optic berbasis model bisnis business to business (B2B). Perusahaan ini juga menawarkan berbagai produk digital, termasuk cloud computing, virtual private network (VPN), Internet of Things (IoT), CCTV, solusi email, domain IP, dan layanan terkelola.
Dengan jaringan yang luas, DATA mengklaim telah terhubung dengan lebih dari 70% pusat data di wilayah Jabodetabek, serta mendukung kebutuhan lebih dari 25.000 perusahaan dan hunian.
Akuisisi oleh Grup Djarum Melalui PT Iforte Solusi Infotek
Pada 23 Desember 2024, PT Iforte Solusi Infotek, anak perusahaan dari PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi 40% saham PT Remala Abadi Tbk. Langkah ini menjadikan Iforte sebagai pemegang kendali baru DATA. Harga final akuisisi masih dalam tahap negosiasi, dengan tindak lanjut berupa tender offer kepada pemegang saham lainnya.
Menurut Richard Kartawijaya, Direktur Utama PT Remala Abadi, keputusan menjadikan Iforte sebagai investor strategis diyakini akan memperkuat posisi perusahaan di pasar broadband. Richard optimistis kolaborasi ini akan membawa dampak positif pada kinerja keuangan kedua belah pihak.
Struktur Kepemilikan dan Kinerja Keuangan
Sebelum akuisisi ini, mayoritas saham DATA dikuasai oleh Verah Wahyudi Singgih Wong, yang memiliki 80,47% saham. Berikut struktur kepemilikan saham DATA pada kuartal ketiga 2024:
- Verah Wahyudi Singgih Wong: 1,106 miliar saham
- Jimmi Anka: 44 juta saham
- PT Dinamika Cipta Solusi: 66,48 juta saham
- Budi Aditya Erna Mulyanto: 50,58 juta saham
- PT Maxindo Mitra Solusi: 26,59 juta saham
- Dr. Kishore Kumar: 17,19 juta saham
- Samuel Adi Mulia: 57 ribu saham
- Publik: 63,49 juta saham
Dari sisi keuangan, kinerja DATA menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada kuartal ketiga 2024, perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp249 miliar, tumbuh 13,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp52,25 miliar, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan laba tahun sebelumnya sebesar Rp25,4 miliar.
Entitas Anak dan Fokus Bisnis
PT Remala Abadi juga mengoperasikan bisnisnya melalui sejumlah entitas anak, di antaranya:
- PT Fiber Media Indonesia
- PT PC 24 Cyber Indonesia
- PT Fiber Kerumah Indonesia
- PT Solusi Aplikasi Andalan Semesta
- PT Akselerasi Informasi Indonesia
Selain itu, perusahaan memiliki saham di PT Jaringan Fiber Indonesia, yang fokus pada perdagangan jaringan fiber optik di Jawa Barat.
Kepemimpinan dan Visi Masa Depan
Dipimpin oleh Richard Kartawijaya, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai CEO PT Link Net Tbk dan Presiden Direktur PT Graha Teknologi Nusantara, DATA terus berkomitmen untuk memperkuat posisinya di pasar broadband Indonesia. Richard, yang mulai menjabat pada Juli 2022, membawa visi untuk menjadikan DATA sebagai pemain utama dalam ekosistem digital tanah air.
Akuisisi DATA oleh grup Djarum melalui PT Iforte Solusi Infotek mencerminkan potensi besar sektor broadband di Indonesia. Dengan basis pelanggan yang luas, infrastruktur yang andal, serta strategi bisnis yang matang, DATA siap menghadapi tantangan di era digital. Sinergi ini diharapkan mampu mendorong inovasi dan meningkatkan daya saing perusahaan di pasar global.