Pramono-Rano Harus Angkat Kebudayaan Jakarta untuk Wisata dan Investasi

Aliefmedia, Jakarta meski tidak lagi menjadi ibu kota Indonesia setelah pindah ke Nusantara, tetap memiliki daya tarik yang luar biasa. Ahli ilmu politik Boni Hargens

Redaksi

Aliefmedia, Jakarta meski tidak lagi menjadi ibu kota Indonesia setelah pindah ke Nusantara, tetap memiliki daya tarik yang luar biasa. Ahli ilmu politik Boni Hargens menyoroti pentingnya peran Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung dan Rano Karno, untuk mengangkat budaya Jakarta ke tingkat yang lebih tinggi. Dalam program Dialog Berita Nasional Malam bertema “Mampukah Gubernur dan Wakil Gubernur Selesaikan PR di Jakarta” pada Selasa (14/1/2025), Boni menyampaikan harapannya agar Jakarta menjadi pusat budaya Asia yang mampu menarik wisatawan dan investor.

Belajar dari Istanbul

Boni mencontohkan Istanbul, Turki, sebagai inspirasi. Setelah ibu kota Turki dipindahkan ke Ankara, Istanbul berhasil mendesain ulang identitasnya sebagai pusat kebudayaan. Hal ini menjadikan kota tersebut magnet bagi wisatawan internasional dan investasi global. “Kita lihat bagaimana Turki mendesain Istanbul. Setelah bukan ibu kota, dia menjadi pusat budaya karena ibu kota dipindah ke Ankara,” ujar Boni.

Jakarta Sebagai Pusat Budaya Asia

Menurut Boni, Pramono Anung dan Rano Karno harus fokus memperkenalkan budaya Jakarta sebagai budaya Asia, khususnya Nusantara. Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang besar, baik dari sisi pariwisata maupun investasi. “Saya kira ini yang penting dipikirkan oleh pemerintahan baru. Bagaimana menjadikan Jakarta sebagai magnet investasi dan juga magnet budaya. Terutama untuk mengenalkan budaya Asia, khususnya Nusantara, sehingga menarik wisatawan mancanegara dari seluruh dunia,” ungkapnya.

Kepemimpinan yang Kuat Diperlukan

Boni menekankan bahwa dibutuhkan kepemimpinan yang kuat dari Pramono-Rano untuk mewujudkan visi ini. Kepemimpinan yang berorientasi pada pengembangan budaya dan ekonomi akan menjadi kunci dalam mengubah Jakarta menjadi pintu gerbang internasional ke Indonesia. “Di sini kita butuh leadership yang memang ingin mengangkat Jakarta ini sebagai pintu masuk bagi dunia internasional untuk mengenal Indonesia. Juga untuk menarik investasi dan menanamkan keberadaan mereka di sini,” jelas Boni.

Potensi Jakarta di Mata Dunia

Dengan warisan budaya yang kaya, mulai dari seni tradisional hingga kuliner khas, Jakarta memiliki segala yang dibutuhkan untuk menjadi destinasi budaya kelas dunia. Pemerintahan Pramono-Rano diharapkan dapat memaksimalkan potensi ini melalui kebijakan yang mendukung promosi budaya, peningkatan infrastruktur pariwisata, dan pengembangan kawasan budaya yang modern namun tetap autentik.

Langkah Strategis ke Depan

Untuk mencapai tujuan ini, beberapa langkah strategis dapat dilakukan, antara lain:

  1. Promosi Budaya Internasional: Mengadakan festival budaya berskala global yang melibatkan berbagai negara Asia.
  2. Pengembangan Kawasan Budaya: Membangun pusat budaya di lokasi-lokasi ikonik Jakarta, seperti Kota Tua atau Taman Ismail Marzuki.
  3. Kerjasama dengan Sektor Swasta: Menggandeng investor untuk mendanai proyek-proyek budaya dan pariwisata.
  4. Peningkatan Infrastruktur: Memperbaiki fasilitas publik, seperti transportasi dan akomodasi, guna mendukung aktivitas wisatawan.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan visi yang jelas dan eksekusi yang tepat, Jakarta dapat menjadi ikon budaya yang tidak hanya membanggakan Indonesia, tetapi juga menjadi daya tarik internasional. Kepemimpinan Pramono Anung dan Rano Karno menjadi harapan baru bagi Jakarta untuk meraih mimpi besar ini. Semangat kolaborasi dan komitmen yang kuat diperlukan untuk membawa Jakarta menjadi bintang di panggung dunia.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post

Ads - Before Footer