Aliefmedia, Presiden Prabowo Subianto memberikan penghormatan tinggi kepada Nahdlatul Ulama (NU) atas kontribusi besar organisasi ini dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia serta dedikasinya dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pernyataan ini disampaikan oleh Prabowo pada acara puncak peringatan Hari Lahir ke-102 NU yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pada Rabu malam.
Gambar Istimewa: akamaized.net
“Atas nama pribadi dan atas nama pemerintah Republik Indonesia, saya ingin mengucapkan selamat kepada NU. NU memiliki jasa besar dalam melahirkan bangsa Indonesia. Perjuangan kemerdekaan berpusat di pesantren,” ujar Prabowo dalam sambutannya.
NU dan Peran Sentralnya dalam Kemerdekaan Indonesia
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa meskipun Proklamasi Kemerdekaan RI dikumandangkan di Jakarta pada 17 Agustus 1945, ujian nyata terhadap kemerdekaan terjadi di berbagai daerah, salah satunya di Surabaya. Pertempuran 10 November 1945 menjadi salah satu bukti nyata perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan, di mana para ulama dan santri NU memainkan peran penting sebagai pejuang, perintis, dan pemimpin dalam melawan penjajahan.
“Proklamasi lahir di Jakarta, tetapi diuji di banyak tempat, dan ujian terbesar terjadi di Surabaya,” tegas Prabowo. Ia menekankan bahwa kekuatan rakyat yang dipimpin oleh ulama NU menjadi kunci dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
NU Sebagai Pilar Nasionalisme dan Religiusitas
Prabowo juga memuji konsistensi NU dalam menjaga nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia. Menurutnya, NU bukan hanya organisasi Islam terbesar di Indonesia, tetapi juga simbol dari perpaduan antara nasionalisme dan religiusitas. NU terus berkomitmen untuk memperjuangkan Islam yang damai, moderat, dan inklusif, yang sejalan dengan semangat bangsa Indonesia.
“NU adalah kelompok religius yang nasionalis. Saya sangat menghormati para pemimpin NU dari masa ke masa yang selalu berada di garda terdepan dalam menjaga persatuan dan memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan,” lanjut Prabowo.
Presiden juga menekankan bahwa NU memiliki peran strategis dalam mempertahankan keutuhan NKRI. Sebagai organisasi yang menaungi para ulama dan tokoh Islam, NU terus konsisten dalam mempromosikan harmoni sosial, menjaga toleransi antarumat beragama, dan memperkuat rasa persatuan di tengah keberagaman bangsa.
Puncak Peringatan Harlah ke-102 NU
Peringatan Hari Lahir ke-102 NU yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Pusat, mengusung tema “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat”. Acara ini dihadiri oleh sekitar 15 ribu peserta, termasuk sejumlah Badan Otonom (Banom) NU, seperti Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, dan GP Ansor NU. Kehadiran ribuan peserta ini menunjukkan semangat kebersamaan dan solidaritas umat yang terus dijaga oleh organisasi tersebut.
Prabowo juga memanfaatkan momen ini untuk mengajak masyarakat Indonesia bekerja sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Menurutnya, semangat kebersamaan yang ditunjukkan NU selama lebih dari satu abad adalah teladan bagi semua pihak dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa ke depan.
Peringatan Hari Lahir ke-102 NU menjadi momen penting untuk mengapresiasi peran besar Nahdlatul Ulama dalam sejarah bangsa Indonesia. Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa NU tidak hanya menjadi bagian penting dari perjuangan kemerdekaan, tetapi juga pilar dalam menjaga keutuhan NKRI. Dengan semangat nasionalisme yang religius, NU terus menunjukkan dedikasinya dalam memperjuangkan Islam yang damai dan menjaga persatuan bangsa. Di tengah tantangan zaman, NU tetap menjadi simbol kebersamaan dan harapan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
