Aliefmedia, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengusulkan agar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) turut mendampingi pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Langkah ini dilakukan untuk memastikan program tersebut berjalan sesuai standar kesehatan dan menjamin keamanan menu makanan dari zat berbahaya.
Gambar Istimewa : sinpo.id
“Pelibatan BPOM sangat penting guna memastikan bahwa pelaksanaan program MBG sesuai standar kesehatan. Selain itu, BPOM juga bertugas menjamin sanitasi, higienitas, pengolahan, serta distribusi makanan yang aman,” kata Cucun dalam keterangannya pada Rabu (8/1/2025).
Optimalisasi Anggaran Rp10.000 per Porsi
Cucun menekankan pentingnya penggunaan anggaran Rp10.000 per porsi makanan secara efektif. Ia mengingatkan semua pihak agar dana tersebut tidak disalahgunakan demi kepentingan lain.
“Anggaran sebesar Rp10.000 harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak. Jangan sampai ada penyimpangan atau penyalahgunaan anggaran di lapangan,” ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Cucun optimis bahwa Presiden Prabowo Subianto akan memastikan seluruh anak di Indonesia mendapatkan akses terhadap makanan bergizi yang layak.
“Kami yakin pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan berkomitmen dalam menjamin bahwa setiap anak di Indonesia dapat menikmati makanan bergizi sesuai kebutuhan mereka,” tambahnya.
Pemanfaatan Produk Lokal untuk Standar Gizi
Lebih lanjut, Cucun mendorong agar program MBG memanfaatkan produk lokal sebagai sumber makanan bergizi. Ia menilai bahwa dengan anggaran yang tersedia, kebutuhan gizi anak-anak bisa terpenuhi jika program ini dirancang dengan baik. Bahkan, menu makanan bisa disesuaikan dengan kekayaan lokal masing-masing daerah.
“Pemerintah harus mengoptimalkan produk lokal untuk memenuhi standar gizi. Dengan begitu, makanan yang disajikan bisa seimbang dan variatif, serta menyesuaikan dengan bahan makanan khas daerah masing-masing,” ujarnya.
Cucun juga memberikan beberapa contoh penggantian menu agar tetap memenuhi kebutuhan gizi. Karbohidrat, misalnya, dapat berupa nasi, jagung, atau bihun dari beras putih. Sumber protein bisa berasal dari ikan, ayam, telur, atau protein hewani lainnya.
Peran Program MBG dalam Penurunan Stunting
Program makan bergizi gratis ini diharapkan menjadi salah satu solusi untuk mengurangi angka stunting di Indonesia. Saat ini, prevalensi stunting masih jauh dari target penurunan sebesar 14 persen pada 2024. Menurut Cucun, intervensi seperti program MBG ini sangat diperlukan untuk menekan angka stunting.
“Angka stunting di Indonesia masih tinggi. Oleh karena itu, intervensi melalui asupan bergizi, seperti yang dilakukan dalam program MBG, menjadi langkah penting dalam mencapai target penurunan stunting,” jelasnya.
Program ini juga diyakini mampu meningkatkan kualitas hidup anak-anak di berbagai daerah. Dengan pengawasan ketat dari BPOM dan dukungan penuh pemerintah, MBG diharapkan dapat berjalan lancar dan memberikan dampak nyata bagi generasi penerus bangsa.
Pelibatan BPOM dalam program makan bergizi gratis adalah langkah strategis untuk memastikan keberhasilan program tersebut. Tidak hanya berperan dalam pengawasan, BPOM juga dapat membantu menjamin kualitas makanan yang aman dan sehat bagi anak-anak. Dengan memanfaatkan anggaran secara optimal dan mendukung produk lokal, program ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam menurunkan angka stunting serta meningkatkan kesehatan generasi muda Indonesia.