Penyebab Mengapa Liverpool Ragu Memperbarui Kontrak Mohamed Salah: Fokus pada Strategi Jangka Panjang

Aliefmedia, Jakarta – Mohamed Salah, salah satu ikon Liverpool selama beberapa tahun terakhir, telah mengonfirmasi bahwa musim 2024/2025 akan menjadi tahun terakhirnya bersama klub yang

Redaksi

Aliefmedia, Jakarta – Mohamed Salah, salah satu ikon Liverpool selama beberapa tahun terakhir, telah mengonfirmasi bahwa musim 2024/2025 akan menjadi tahun terakhirnya bersama klub yang bermarkas di Anfield. Keputusan ini memicu perdebatan hangat di kalangan penggemar, dengan banyak yang mempertanyakan alasan di balik keraguan klub memperpanjang kontrak bintang asal Mesir tersebut.

Gambar Istimewa : bacakoran.co

Kendati Salah masih menunjukkan performa luar biasa di usia 32 tahun, Liverpool tampaknya mengambil pendekatan hati-hati dalam mempertimbangkan perpanjangan kontraknya. Dua faktor utama menjadi dasar keputusan ini: usia dan gaji. Mari kita ulas lebih dalam alasan-alasan tersebut.

Faktor Usia: Risiko Penurunan Performa

Saat ini, Salah telah memasuki usia 32 tahun, periode di mana banyak pemain menyerang mulai mengalami penurunan performa secara fisik dan taktik. Strategi Liverpool yang berorientasi pada regenerasi skuad membuat mereka enggan memberikan kontrak jangka panjang kepada pemain yang dianggap sudah melewati masa puncaknya.

Meski Salah mencatatkan 17 gol di Liga Inggris musim ini, performanya di masa depan menjadi tanda tanya besar. Statistik pemain di atas 30 tahun menunjukkan bahwa mereka cenderung lebih rentan terhadap cedera, sekaligus mengalami penurunan fisik secara bertahap. Hal ini semakin diperparah dengan gaya bermain Salah yang mengandalkan kecepatan dan akselerasi. Liverpool khawatir konsistensi performa Salah tidak dapat dipertahankan dalam 2-3 tahun mendatang.

Pengalaman masa lalu Liverpool juga menjadi pertimbangan. Klub ini dikenal tidak ragu melepas pemain bintang yang sudah tidak lagi sesuai dengan rencana jangka panjang, seperti yang terjadi pada Philippe Coutinho dan Sadio Mane. Keputusan seperti ini dianggap penting untuk menjaga keberlanjutan filosofi klub.

Tuntutan Gaji: Beban Finansial yang Berat

Selain faktor usia, masalah gaji Salah menjadi kendala utama lainnya. Saat ini, Salah menerima 350 ribu pound (sekitar Rp7 miliar) per minggu, menjadikannya pemain dengan gaji tertinggi di skuad Liverpool. Namun, laporan terbaru menyebutkan bahwa Salah menginginkan kenaikan gaji hingga 500 ribu pound (sekitar Rp10 miliar) per minggu. Jika disetujui, ini akan menjadikan Salah pemain dengan bayaran tertinggi dalam sejarah Liga Inggris.

Liverpool dikenal dengan kebijakan struktur gaji yang ketat. Memberikan gaji setinggi itu tidak hanya membebani keuangan klub tetapi juga dapat memicu ketidakpuasan di antara pemain lainnya. Virgil van Dijk dan Trent Alexander-Arnold, misalnya, juga mendekati masa perpanjangan kontrak mereka, dan keputusan menaikkan gaji Salah bisa memicu tuntutan serupa dari pemain lain.

Secara finansial, kenaikan gaji hingga 500 ribu pound per minggu selama tiga tahun berarti Liverpool harus mengalokasikan dana sekitar 78 juta pound (sekitar Rp1,5 triliun) hanya untuk gaji Salah. Angka ini belum termasuk bonus performa dan biaya lainnya. Dengan kondisi Liverpool yang sedang berupaya membangun ulang skuad, dana sebesar itu lebih baik diarahkan untuk merekrut talenta muda atau memperkuat posisi yang masih lemah.

Dilema Liverpool: Antara Loyalitas dan Strategi

Tidak bisa dimungkiri bahwa Salah adalah simbol kesuksesan Liverpool selama beberapa tahun terakhir. Namun, mempertahankan pemain yang sudah melewati masa puncaknya dengan kontrak mahal bertentangan dengan prinsip pengembangan berkelanjutan yang menjadi fondasi strategi klub.

Di sisi lain, Salah sendiri masih memiliki ambisi besar untuk menambah koleksi gelarnya sebelum meninggalkan Anfield. Jika negosiasi perpanjangan kontrak tidak menemui kata sepakat, Liverpool harus bersiap mencari pengganti yang sepadan di bursa transfer musim panas 2025. Mencari striker dengan pengaruh sebesar Salah bukanlah tugas mudah, dan klub harus memastikan mereka menemukan pemain yang mampu memenuhi ekspektasi tinggi para pendukung.

Memilih Jalan Terbaik untuk Masa Depan

Keraguan Liverpool untuk memperpanjang kontrak Mohamed Salah didasari oleh dua alasan utama: usia yang sudah tidak muda lagi dan tuntutan gaji yang sangat tinggi. Walaupun Salah tetap menjadi salah satu striker terbaik di dunia, klub harus memprioritaskan strategi jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan performa tim.

Dalam dunia sepak bola modern, terkadang keputusan yang tampak tidak populer harus diambil demi melindungi masa depan klub. Apakah Salah akan tetap berseragam Liverpool atau memilih meninggalkan Anfield akan sangat tergantung pada kemampuan kedua belah pihak mencapai kompromi di bulan-bulan terakhir musim ini. Yang jelas, setiap langkah yang diambil Liverpool akan menjadi sorotan dunia sepak bola.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post

Ads - Before Footer