Aliefmedia, Jakarta – Pemuda Katolik kembali menunjukkan perannya dalam memperkuat kebangsaan dengan menerima penghargaan bergengsi Terimakasihku Kepadamu dari Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI). Penghargaan ini diberikan dalam acara tahunan PWKI yang ke-18 bertajuk “Pangan Untuk Semua” di Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat, pada Sabtu (25/1/2025) malam.
Gambar Istimewa: cdn1-production-images-kly.akamaized.net
Ketua Pemuda Katolik, Maria Agatha, menyampaikan apresiasinya atas penghargaan ini. “Kami merasa terhormat menerima penghargaan ini. Ini menjadi pengingat bagi kami untuk terus memperjuangkan nilai-nilai persatuan dan keberagaman di Indonesia,” ujarnya dalam pidatonya.
Acara tersebut dihadiri berbagai tokoh penting, mulai dari perwakilan pemerintah, organisasi masyarakat, hingga para akademisi. Dalam momen ini, Pemuda Katolik menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektoral untuk memastikan ketahanan pangan yang merata di seluruh Indonesia.
Maria juga mengingatkan, “Sebagai generasi muda, tanggung jawab kita adalah menjaga keutuhan Indonesia dengan menghormati perbedaan dan mengedepankan dialog antarumat.”
Penghargaan ini menjadi bukti kontribusi nyata Pemuda Katolik dalam mendukung kebangsaan, yang relevan dengan tema besar acara: ketahanan pangan sebagai kunci persatuan bangsa.
Jenazah Osima Yukari Tiba di Rumah Duka, Dimakamkan di TPU Bangunsari Kendal
Kendal – Suasana duka menyelimuti Desa Wonosari, Kecamatan Patebon, Kendal, ketika jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Osima Yukari, tiba di rumah duka pada Minggu (26/1/2025) pagi. Jenazah tiba sekitar pukul 05.30 WIB dan langsung disemayamkan di dalam rumah.
Dilansir dari detikJateng, ibu korban, Ima Susanti, menemani perjalanan jenazah dari Jakarta ke Kendal. Ayah korban, Edi Sunarso, mengungkapkan duka mendalam keluarga atas kehilangan Osima. “Jenazah tiba pagi tadi, langsung kami semayamkan di rumah duka. Kami semua sangat terpukul dengan kejadian ini,” katanya.
Isak tangis keluarga tak terbendung saat peti jenazah Osima dibawa masuk ke rumah. Sang kakek, Mbah Slamet, yang datang jauh-jauh dari Gombong, terlihat sangat terpukul. “Sebagai kakek, tentu kehilangan cucu sangat berat. Tapi kami ikhlas, ini sudah menjadi takdir,” tuturnya dengan suara bergetar.
Prosesi pemakaman dilakukan di TPU Desa Bangunsari, dan dihadiri oleh kerabat, teman-teman korban, serta warga desa. Banyak yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir bagi Osima, seorang anak yang dikenal ceria dan penuh semangat.
Kebakaran yang menewaskan Osima di Glodok Plaza masih menjadi sorotan publik. Pihak berwenang terus menyelidiki penyebab insiden ini, dengan harapan kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang.