Aliefmedia, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membuka peluang untuk melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mencegah potensi banjir besar yang kerap terjadi saat musim hujan di awal tahun. Langkah ini tengah dipertimbangkan dengan serius, meskipun hingga kini Pemprov DKI masih menunggu rekomendasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Gambar Istimewa : kompas.com
Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Muhammad Yohan, menjelaskan bahwa pelaksanaan OMC hanya dapat dilakukan berdasarkan analisis mendalam dan arahan dari BMKG. “Hingga saat ini, kami belum menerima rekomendasi dari BMKG terkait pelaksanaan OMC. Diskusi internal masih berlangsung untuk menentukan apakah OMC diperlukan atau tidak,” ujar Yohan dalam keterangan persnya, Minggu (12/1/2025).
Kenapa Operasi Modifikasi Cuaca Penting?
Operasi Modifikasi Cuaca merupakan upaya untuk mengintervensi pola cuaca melalui teknologi, biasanya dengan menaburkan zat kimia ke awan untuk mempercepat atau memperlambat intensitas hujan. Langkah ini sering digunakan untuk mitigasi bencana, seperti mengurangi risiko banjir di wilayah-wilayah rawan.
Namun, Yohan menegaskan bahwa pelaksanaan OMC tidak bisa dilakukan sembarangan. “OMC dilakukan hanya dalam kondisi darurat dan berdasarkan pertimbangan teknis dari BMKG. Sebagai contoh, meskipun beberapa hari terakhir hujan merata di Jakarta, BMKG tidak atau belum memberikan rekomendasi untuk pelaksanaan OMC,” jelasnya.
Curah Hujan Tinggi, Jakarta Masih Rentan Banjir
Dalam beberapa minggu terakhir, intensitas hujan yang tinggi menyebabkan beberapa wilayah di Jakarta kembali tergenang. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran masyarakat akan potensi banjir besar seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Meski begitu, Yohan menjelaskan bahwa absennya OMC dalam waktu belakangan ini disebabkan oleh belum adanya instruksi dari BMKG untuk melakukan langkah tersebut.
BMKG sendiri tengah melakukan kajian mendalam untuk memutuskan apakah OMC diperlukan sebagai langkah pencegahan. Faktor-faktor seperti pola angin, kelembapan udara, hingga distribusi awan hujan menjadi elemen kunci dalam menentukan efektivitas OMC.
Pemprov DKI Siap Bertindak jika Rekomendasi Turun
Meski belum ada keputusan final, Pemprov DKI Jakarta menyatakan kesiapannya untuk segera bertindak jika rekomendasi dari BMKG sudah diberikan. Langkah antisipasi seperti pemetaan wilayah rawan banjir, pengerukan saluran air, hingga penyediaan posko darurat telah dilakukan sebagai bagian dari strategi mitigasi.
“Kami terus berkoordinasi dengan BMKG dan instansi terkait lainnya untuk memastikan bahwa upaya pencegahan banjir berjalan efektif. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan cuaca terkini,” kata Yohan.
Ajakan kepada Masyarakat
Di tengah ancaman cuaca ekstrem, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan menghadapi potensi bencana. Pemprov DKI meminta warga untuk melaporkan genangan air atau kerusakan infrastruktur melalui kanal resmi pemerintah, seperti aplikasi JAKI.
BMKG juga mengingatkan bahwa perubahan pola cuaca akibat fenomena global seperti El Nino atau La Nina bisa memengaruhi curah hujan di Indonesia, termasuk Jakarta. Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah, BMKG, dan masyarakat menjadi kunci dalam mengatasi tantangan cuaca ekstrem di masa mendatang.