Pemerintah Gelontorkan Rp16 Triliun untuk Serap Beras Petani, Bulog Siap Jalankan Amanat

Aliefmedia, Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, pemerintah melalui Perusahaan Umum BULOG (Perum BULOG) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp16 triliun. Dana ini ditujukan untuk menyerap

Redaksi

Aliefmedia, Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, pemerintah melalui Perusahaan Umum BULOG (Perum BULOG) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp16 triliun. Dana ini ditujukan untuk menyerap hingga 3 juta ton setara beras dalam waktu tiga bulan ke depan. Kebijakan ini diambil sebagai langkah strategis untuk menjaga harga beras tetap stabil sekaligus membantu para petani lokal.

Gambar Istimewa: infopublik.id

Direktur Utama Bulog, Wahyu Suparyono, mengungkapkan bahwa anggaran sebesar Rp16 triliun tersebut telah resmi dialokasikan melalui APBN dan mendapat persetujuan langsung dari Presiden. “Anggarannya dari APBN sudah diputuskan oleh Bapak Presiden. Stand by dana kita Rp16 triliun cukup untuk penyerapan 3 juta ton,” ujar Wahyu dalam keterangannya setelah menghadiri rapat koordinasi bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan bahwa penyerapan beras ini akan mencakup beberapa kategori, seperti gabah kering panen (GKP) dan beras. Namun, untuk proporsi jumlah dari masing-masing kategori, pembahasannya masih dalam proses lebih lanjut. Terlepas dari itu, Bulog telah menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan tugas mulia ini sesuai mandat pemerintah.

Kolaborasi dengan Lembaga Lain untuk Kelancaran Penyerapan

Dalam menjalankan tugas ini, Bulog tidak bekerja sendirian. Sejumlah instansi dan lembaga terkait dilibatkan untuk memastikan proses penyerapan berjalan lancar. Di antaranya adalah BUMN, TNI, Bapanas, Kementerian Perdagangan, dan pihak-pihak lain yang relevan.

“Bulog sudah siap untuk menerima tugas penyerapan 3 juta ton selama tiga bulan ke depan. Kami juga telah menjalin kerja sama dengan BUMN lain, TNI, dan Kementerian Perdagangan, terutama untuk mengatasi kendala kapasitas gudang,” jelas Wahyu.

Selain itu, untuk memastikan kelancaran distribusi dan penyimpanan, Bulog juga menggandeng Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika kapasitas gudang Bulog tidak mencukupi. Wahyu menyebutkan bahwa beras yang telah diserap dapat disimpan di gudang-gudang milik anggota Perpadi dengan sistem sewa yang akan ditanggung oleh Bulog.

“Bisa tetap disimpan di tempat-tempat anggota Perpadi dengan sistem gudang filial, atau kami yang membayar sewanya. Pendek kata, Bulog siap. Ini tugas mulia untuk mendukung swasembada pangan dari Pak Presiden,” tambah Wahyu.

Langkah Strategis untuk Swasembada Pangan

Langkah pemerintah mengucurkan dana besar ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kestabilan harga beras di pasar, tetapi juga sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pencapaian swasembada pangan. Penyerapan hasil panen petani secara langsung oleh Bulog dinilai dapat memberikan keuntungan ganda, baik bagi petani yang terbantu dalam menjual hasil panennya, maupun bagi masyarakat yang diuntungkan dengan pasokan beras yang terjamin dan harga yang terjangkau.

Selain itu, kerja sama dengan berbagai lembaga juga diharapkan mampu meningkatkan efisiensi proses penyimpanan dan distribusi. Dengan keterlibatan banyak pihak, Bulog optimis dapat menyelesaikan tugas ini dalam waktu yang telah ditentukan.

Kebijakan pemerintah yang mengalokasikan Rp16 triliun untuk penyerapan 3 juta ton setara beras oleh Bulog adalah langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Bulog, bersama berbagai instansi terkait, telah menunjukkan kesiapan penuh untuk menjalankan tugas ini. Dengan adanya kerja sama yang solid, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat besar bagi petani, menjaga kestabilan harga beras, serta memastikan pasokan pangan yang cukup bagi masyarakat. Upaya ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post

Ads - Before Footer