Aliefmedia, Australia – Novak Djokovic, sang legenda tenis asal Serbia, menegaskan bahwa perjalanan kariernya jauh dari kata selesai meski harus mundur dari semifinal Australian Open 2025 akibat cedera. Petenis dengan koleksi sepuluh gelar Australian Open ini bertekad menambah rekornya menjadi 25 gelar Grand Slam serta mengincar kemenangan ke-100 dalam karier profesionalnya.
Gambar Istimewa: brightspotcdn.com
“Saya akan terus berjuang untuk memenangkan lebih banyak Grand Slam,” ujar Djokovic dengan penuh semangat, seperti yang disampaikan melalui laman resmi Australian Open.
Djokovic mengalami robekan otot ketika menghadapi unggulan ketiga, Carlos Alcaraz, dalam pertandingan perempat final pada Selasa (21/1). Meski sempat melakukan latihan ringan sebelum laga semifinal melawan Alexander Zverev di Rod Laver Arena pada Jumat (24/1), cedera tersebut memaksanya untuk mengundurkan diri.
Cedera, Musuh Terbesar Atlet Profesional
Dalam pernyataannya, Djokovic mengungkapkan bahwa cedera merupakan tantangan terbesar bagi setiap atlet profesional. “Cedera adalah musuh terbesar seorang atlet. Namun, saya selalu berusaha melampaui batas saya,” ungkapnya, dikutip dari Antara.
Komitmen Djokovic terhadap olahraga ini bukan hal baru. Sebelumnya, ia berhasil memenangkan gelar Australian Open 2021 meski mengalami cedera perut. Tak hanya itu, ia juga mencatatkan prestasi luar biasa dengan merebut medali emas tunggal putra di Olimpiade Paris, hanya beberapa bulan setelah menjalani operasi lutut kanan.
“Saya tidak akan melupakan semua kenangan indah, pencapaian, dan kemenangan besar yang telah saya raih di Melbourne Park. Semua itu adalah bagian penting dari perjalanan karier saya,” tambah Djokovic.
Australian Open, Turnamen yang Selalu Spesial
Djokovic juga menyebut Australian Open sebagai turnamen yang memiliki tempat khusus di hatinya. Baginya, Grand Slam ini adalah salah satu panggung terbaik untuk menunjukkan kemampuannya di dunia tenis.
“Australian Open adalah tempat di mana saya mencatatkan beberapa kemenangan terbesar dalam karier saya. Turnamen ini selalu ada di hati dan pikiran saya sebagai ajang terbaik yang pernah saya mainkan,” katanya dengan nada penuh nostalgia.
Fokus pada Pemulihan dan Target Masa Depan
Meski tahun ini langkahnya harus terhenti lebih awal, Djokovic tetap optimis menghadapi masa depan. Ia berkomitmen untuk fokus pada pemulihan cedera agar bisa kembali berlaga dengan performa terbaik. Djokovic mengincar gelar ke-100 dalam kariernya sekaligus berusaha memperpanjang rekornya sebagai salah satu petenis terhebat sepanjang masa.
Bagi penggemar tenis, kisah perjuangan Djokovic ini menjadi pengingat bahwa kemenangan besar sering kali datang dari perjuangan yang tidak mudah. Dengan mentalitasnya yang tak pernah menyerah, Djokovic tetap menjadi inspirasi bagi generasi muda dan dunia olahraga.