Minyakita Melonjak Tajam: Harga Minyak Goreng Curah Capai Rp 19.000 per Liter!

Aliefmedia, Awal tahun 2025 diwarnai dengan lonjakan harga Minyakita, minyak goreng curah bersubsidi yang seharusnya menjadi alternatif terjangkau bagi masyarakat. Harga yang kini melambung hingga

Redaksi

Aliefmedia, Awal tahun 2025 diwarnai dengan lonjakan harga Minyakita, minyak goreng curah bersubsidi yang seharusnya menjadi alternatif terjangkau bagi masyarakat. Harga yang kini melambung hingga Rp 17.000 hingga Rp 19.000 per liter ini jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 15.700 per liter, menimbulkan keresahan di tengah masyarakat yang sudah menghadapi tekanan ekonomi.

Gambar Istimewa : jpnn.com

Menteri Perdagangan, Budi Santoso, mengonfirmasi bahwa kenaikan harga Minyakita adalah realitas yang tak bisa dihindari saat ini. Ia menyebut bahwa harga rata-rata minyak goreng curah bersubsidi di tingkat nasional saat ini berada di angka Rp 17.000 per liter. Namun, di beberapa wilayah, harga bahkan mencapai Rp 19.000 per liter. Faktor utama penyebab kenaikan ini adalah kendala distribusi yang terganggu selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). “Banyak distributor yang belum sepenuhnya beroperasi pasca libur panjang, sehingga distribusi menjadi terhambat,” ungkap Budi saat memberikan keterangan di kantor Kementerian Perdagangan.

Lebih lanjut, Budi memastikan bahwa stok Minyakita di tingkat distributor masih mencukupi kebutuhan nasional. Namun, masalah utama terletak pada proses distribusi yang belum kembali normal. Untuk mengatasi persoalan ini, Kementerian Perdagangan telah mengambil langkah cepat dengan melakukan koordinasi intensif bersama dinas perdagangan di berbagai daerah. Berdasarkan hasil evaluasi, ditemukan bahwa keterlambatan distribusi selama libur panjang adalah faktor dominan yang memicu kenaikan harga.

Langkah Pemerintah untuk Mengatasi Lonjakan Harga

Pemerintah menyadari bahwa stabilitas harga Minyakita adalah hal yang krusial, terutama menjelang bulan Ramadan yang biasanya diiringi peningkatan kebutuhan minyak goreng. Oleh karena itu, beberapa langkah strategis telah dirancang untuk menormalkan harga kembali ke level HET.

Langkah pertama adalah pengawasan distribusi secara lebih ketat. Pemerintah akan memastikan bahwa seluruh rantai distribusi, mulai dari produsen hingga pengecer, berjalan lancar tanpa hambatan. Kedua, pemerintah akan meningkatkan pasokan ke daerah-daerah yang terdampak lonjakan harga. “Kami akan memastikan ketersediaan Minyakita di pasar dan mencegah terjadinya kelangkaan yang bisa memicu kenaikan harga lebih tinggi,” tambah Budi.

Langkah lain yang sedang dipertimbangkan adalah pemberian insentif bagi distributor agar lebih cepat mengembalikan operasional ke kondisi normal. Dengan upaya ini, diharapkan distribusi dapat kembali berjalan optimal dalam waktu dekat.

Respons Masyarakat dan Harapan ke Depan

Di sisi lain, masyarakat mengaku kecewa dengan kenaikan harga yang dinilai cukup signifikan ini. Salah seorang pedagang di pasar tradisional Jakarta, Siti Rahmah, mengeluhkan dampaknya terhadap daya beli konsumen. “Biasanya pembeli langsung ambil 5 liter, sekarang cuma beli 2 liter karena harganya mahal. Kami pedagang juga jadi kena imbasnya,” ujar Siti.

Meski demikian, masyarakat tetap berharap pemerintah dapat segera mengatasi situasi ini. Mereka menginginkan harga Minyakita kembali stabil sebelum Ramadan tiba agar kebutuhan dapur dapat terpenuhi tanpa membebani anggaran rumah tangga.

Budi Santoso optimistis bahwa harga Minyakita dapat kembali ke HET dalam waktu dekat. “Kami tidak akan tinggal diam. Upaya keras sedang dilakukan untuk memastikan harga minyak goreng tetap terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Stabilitas harga ini adalah prioritas kami,” tegasnya.

Dengan berbagai langkah yang telah dirancang, masyarakat kini menunggu hasil nyata dari upaya pemerintah. Harapannya, lonjakan harga seperti ini tidak kembali terulang di masa depan, sehingga Minyakita benar-benar bisa menjadi solusi bagi kebutuhan minyak goreng masyarakat Indonesia.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post

Ads - Before Footer