Aliefmedia, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menegaskan pentingnya Apple untuk membangun fasilitas produksi perangkat elektroniknya di Indonesia. Hingga kini, raksasa teknologi asal Amerika Serikat tersebut belum merealisasikan pembangunan pabrik di Tanah Air, meski potensinya sangat besar.
Gambar Istimewa : jaribijak.com
Penegasan ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, saat mengunjungi pabrik PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) pada Jumat (17/1/2025) lalu. Dalam kunjungan tersebut, Faisol mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan dan sumber daya untuk memproduksi perangkat keras (hardware) secara kompetitif. Oleh karena itu, ia kembali mengundang perusahaan ponsel global, termasuk Apple, untuk berinvestasi di Indonesia.
“Kami menyampaikan kepada Apple untuk segera berinvestasi dan membangun pabrik ponsel di Indonesia. Dengan potensi besar yang dimiliki negara ini, mereka tidak perlu khawatir soal kapasitas produksi dan sumber daya manusia yang tersedia,” ujar Faisol dalam keterangan resminya pada Senin (20/1/2025).
PT Sat Nusapersada: Pemain Lokal Berkelas Global
PT Sat Nusapersada, yang berdiri sejak 1990, merupakan salah satu perusahaan manufaktur elektronik ternama di Indonesia. Perusahaan ini telah menjalin kerja sama dengan sejumlah merek global, termasuk Sony, Epson, Panasonic, dan JVC Kenwood. Dalam operasinya, PTSN mengelola proses produksi mulai dari perakitan hingga pengemasan, yang semuanya dilakukan di fasilitas pabrik lokal.
Baru-baru ini, PTSN juga menjadi mitra produksi untuk dua merek ponsel terkenal, yakni Honor dan Motorola, yang kini dipasarkan di Indonesia. Langkah ini menunjukkan kapasitas Indonesia untuk menjadi pusat produksi perangkat elektronik, tidak hanya untuk pasar lokal tetapi juga untuk ekspor.
“Sat Nusapersada membuktikan bahwa perusahaan lokal mampu bersaing di pasar global. Dengan fasilitas produksi yang sudah mapan, Indonesia sangat siap untuk menerima investasi dari perusahaan teknologi besar seperti Apple,” tambah Faisol.
Peluang Besar untuk Apple di Indonesia
Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar potensial yang sangat besar untuk produk-produk Apple. Selain itu, keberadaan tenaga kerja yang terampil dan biaya produksi yang kompetitif menjadi nilai tambah bagi perusahaan teknologi yang ingin berinvestasi di Indonesia.
Faisol juga menekankan bahwa pemerintah siap memberikan berbagai insentif untuk mendorong investasi asing. Hal ini termasuk kebijakan pajak yang mendukung, akses lahan industri, dan jaminan stabilitas regulasi.
“Pemerintah akan terus memastikan bahwa lingkungan investasi di Indonesia ramah bagi perusahaan global. Kami mengundang Apple untuk memanfaatkan peluang ini dan berkontribusi pada perkembangan industri teknologi di Indonesia,” kata Faisol.
Keuntungan Ekonomi dan Teknologi
Investasi Apple di Indonesia diharapkan tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan transfer teknologi dan pengetahuan bagi pekerja lokal. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur dalam negeri dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi elektronik di Asia Tenggara.
Langkah ini juga sejalan dengan strategi Apple untuk memperluas jejak globalnya. Dengan memiliki pabrik di Indonesia, Apple dapat mengurangi biaya logistik, meningkatkan efisiensi rantai pasok, dan memenuhi kebutuhan pasar Asia dengan lebih cepat.
Desakan Kemenperin kepada Apple untuk membangun pabrik di Indonesia adalah langkah strategis untuk mengembangkan sektor manufaktur elektronik dalam negeri. Dengan dukungan pemerintah, kapasitas industri lokal, dan potensi pasar yang besar, Indonesia siap menjadi mitra ideal bagi perusahaan teknologi global.
Kini, bola ada di tangan Apple. Akankah mereka segera mengambil langkah untuk berinvestasi di Indonesia? Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi peluang besar ini tidak boleh diabaikan.
