Aliefmedia, Gaza – Pasukan Militer Israel atau Israel Defense Forces (IDF) telah mengumumkan rencana penarikan bertahap dari sejumlah wilayah di Jalur Gaza. Langkah ini diambil menyusul pemberlakuan gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan yang mulai berlaku pada Minggu pagi, waktu setempat.
Gambar Istimewa : cnn.com
Menurut seorang pejabat senior militer Israel, penarikan ini akan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, sesuai dengan keputusan eselon politik dan persetujuan yang telah dicapai. “Kami akan menyesuaikan penempatan kami dan menarik pasukan dari lokasi-lokasi tertentu di Gaza sesuai perjanjian,” ujar pejabat itu dalam pernyataannya, seperti dilaporkan oleh CNN, Minggu (19/1/2025).
Rencana Penempatan dan Penarikan Pasukan
Hingga saat ini, Divisi ke-162 IDF ditempatkan di wilayah utara Gaza, sementara Divisi ke-143 berada di bagian selatan. Sementara itu, Divisi ke-99 yang mengamankan Koridor Netzarim – zona penyangga utama yang membagi Jalur Gaza – akan memulai pergerakan bertahap mereka dalam waktu dekat.
Pejabat tersebut tidak menjelaskan secara rinci mengenai dampak terhadap setiap divisi maupun jadwal pasti penarikan pasukan. Namun, ia memastikan bahwa langkah ini telah direncanakan secara matang selama beberapa pekan terakhir.
“Detail lebih lanjut terkait proses penarikan akan bergantung pada keputusan eselon politik yang memiliki wewenang penuh dalam implementasi rencana ini,” tambahnya.
Peringatan bagi Warga Gaza
Meski rencana penarikan pasukan sedang disiapkan, Israel tetap memberikan peringatan keras kepada warga Gaza untuk tidak mendekati area-area yang saat ini dijaga oleh IDF. “Posisi kami akan berubah seiring proses penarikan, tetapi warga harus tetap waspada terhadap potensi bahaya,” ujar pejabat tersebut.
Peringatan ini diberikan untuk mencegah risiko konfrontasi atau kecelakaan di tengah upaya penarikan pasukan. IDF juga menegaskan bahwa mereka akan memastikan proses ini berjalan dengan aman, baik untuk pasukan mereka maupun penduduk sipil di sekitar lokasi.
Langkah Perdamaian yang Rentan
Gencatan senjata ini merupakan langkah besar dalam upaya menghentikan eskalasi konflik di Gaza. Namun, para pengamat menilai bahwa situasi masih sangat rentan, mengingat sejarah panjang ketegangan antara Israel dan kelompok-kelompok bersenjata di Gaza.
Langkah penarikan ini dinilai sebagai ujian terhadap komitmen kedua belah pihak dalam menjaga stabilitas dan mencegah konflik baru. Para ahli juga memperingatkan bahwa keberhasilan gencatan senjata ini sangat bergantung pada kepatuhan semua pihak terhadap kesepakatan yang telah dicapai.
“Proses seperti ini membutuhkan koordinasi dan kepercayaan yang tinggi. Jika salah satu pihak melanggar kesepakatan, situasi bisa kembali memanas,” ungkap seorang analis politik Timur Tengah.
Harapan di Tengah Ketidakpastian
Dengan dimulainya proses penarikan pasukan, harapan untuk stabilitas di Gaza kembali mencuat. Namun, perjalanan menuju perdamaian yang berkelanjutan masih penuh tantangan. Semua mata kini tertuju pada bagaimana Israel dan pihak-pihak terkait menjalankan komitmen mereka.
Gencatan senjata ini mungkin hanya langkah awal, tetapi bagi warga Gaza yang telah lama menderita akibat konflik, setiap langkah kecil menuju perdamaian sangat berarti.