Aliefmedia, Jakarta – Dalam upaya menghadapi dinamika industri teknologi visual yang terus berkembang, Getty Images dan Shutterstock, dua pemimpin global di bidang penyediaan konten visual, resmi mengumumkan rencana merger mereka. Dengan nilai transaksi fantastis mencapai US$ 3,7 miliar atau sekitar Rp 60,1 triliun (kurs Rp 16.257 per US$), penggabungan ini diproyeksikan menjadi salah satu langkah strategis terbesar di industri konten visual.
Gambar Istimewa : promediateknologi.id
CEO Getty Images, Craig Peters, ditunjuk sebagai pemimpin perusahaan gabungan ini. Dalam pernyataannya, Peters menyatakan keyakinannya bahwa merger ini akan mendapat persetujuan dari otoritas antimonopoli di Amerika Serikat dan Eropa. Meskipun belum memberikan jadwal persetujuan yang pasti, ia optimistis langkah ini akan membawa dampak positif bagi pelanggan. “Kami yakin penggabungan ini akan memperluas pilihan dan meningkatkan nilai bagi pelanggan yang selama ini memiliki opsi terbatas,” ujar Peters saat dikutip dari Reuters pada Selasa (7/1).
Sinergi Kekuatan Dua Raksasa
Penggabungan ini menggabungkan dua elemen kuat dari masing-masing perusahaan. Getty Images dikenal dengan perpustakaan konten visualnya yang sangat luas, sementara Shutterstock memiliki komunitas pengguna yang aktif dan inovatif. Keduanya melihat peluang besar dalam pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengubah cara konten visual dihasilkan dan dikonsumsi.
Meski demikian, Craig Peters tidak secara eksplisit menyebutkan dampak langsung AI terhadap strategi perusahaan gabungan. Namun, analis menilai bahwa kolaborasi ini berpotensi membuka peluang baru di tengah tren penggunaan AI dalam menghasilkan gambar dan konten visual.
Efisiensi dan Nilai Ekonomi
Merger ini diproyeksikan dapat menghasilkan penghematan biaya operasional hingga US$ 200 juta dalam tiga tahun pertama setelah penggabungan. Selain itu, struktur kepemilikan saham perusahaan gabungan juga telah ditetapkan. Investor Getty Images akan memegang 54,7% saham, sementara sisanya menjadi milik pemegang saham Shutterstock. Untuk pemegang saham Shutterstock, mereka diberikan tiga opsi terkait saham mereka (SSTK).
Langkah ini juga diharapkan mampu mengatasi tantangan yang dihadapi industri fotografi, terutama setelah permintaan stok foto menurun selama empat tahun terakhir. Dengan strategi penggabungan ini, kedua perusahaan ingin memperkuat posisi mereka di pasar global.
Respon Pasar yang Positif
Kabar merger ini langsung mendapatkan respon positif dari pasar. Saham Shutterstock melonjak hingga 22,7%, sementara saham Getty Images mencatat kenaikan luar biasa sebesar 39,7%. Kenaikan ini mencerminkan optimisme investor terhadap potensi masa depan perusahaan gabungan dalam menjawab tantangan era digital dan AI.
Meskipun industri visual tengah menghadapi perubahan signifikan akibat teknologi AI, penggabungan ini menunjukkan bahwa Getty Images dan Shutterstock siap beradaptasi dan bersaing. Langkah ini tidak hanya menjadi tonggak baru bagi kedua perusahaan, tetapi juga menjadi contoh bagaimana perusahaan besar bisa berkolaborasi untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
Dengan penggabungan ini, para pelanggan, kreator, dan pengguna konten visual di seluruh dunia bisa berharap akan hadirnya inovasi dan layanan yang lebih baik. Kolaborasi dua raksasa ini memberikan harapan baru bagi industri kreatif di era yang semakin didominasi oleh teknologi canggih.