Aliefmedia, Jakarta – Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Fajar Alfian, memberikan apresiasi tinggi terhadap dua seniornya yang legendaris, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, atau yang akrab dikenal dengan julukan The Daddies. Di mata Fajar, Ahsan/Hendra adalah sosok yang memiliki kepribadian unik, memadukan kesederhanaan dengan keganasan di lapangan.
Gambar Istimewa: static.promediateknologi.id
Sosok Rendah Hati, Tapi Buas Saat Bertanding
Fajar menggambarkan Ahsan/Hendra sebagai senior yang memiliki dedikasi dan kedisiplinan tinggi. Meski dikenal sebagai atlet papan atas dunia, mereka tetap bersikap rendah hati. “Mereka itu adalah salah satu senior yang punya dedikasi tinggi, disiplin luar biasa, dan juga low profile. Tidak sombong, tidak arogan, sangat santai, tapi buas saat bertanding,” ungkap Fajar di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Sifat santai namun buas ini, menurut Fajar, menjadi kombinasi sempurna yang membuat Ahsan/Hendra selalu disegani lawan di setiap kompetisi. Tak heran, keduanya berhasil mencatatkan berbagai prestasi luar biasa sepanjang karier mereka di dunia bulu tangkis.
Banyak Kenangan Manis Bersama Ahsan/Hendra
Sebagai sesama penghuni pelatnas PBSI, Fajar memiliki banyak kenangan dengan Ahsan dan Hendra, baik di dalam maupun di luar lapangan. Dengan Hendra Setiawan, Fajar sering menghabiskan waktu bersama untuk melakukan aktivitas sederhana seperti laundry dan makan bersama. Aktivitas ini, meskipun terlihat sepele, menjadi momen berharga bagi Fajar.
“Di luar lapangan, saya dan Ko Hendra sering laundry bareng, dan makan pasti bareng,” kenangnya.
Sementara itu, kedekatan Fajar dengan Mohammad Ahsan terjalin erat karena mereka berbagi kamar selama di pelatnas. Hal ini membuat mereka sering berdiskusi dan berbagi pandangan, terutama saat masa persiapan menuju Olimpiade 2020. “Kalau sama babah (Ahsan), karena memang dia teman sekamar di pelatnas, saya jadi sering sharing sama dia di pelatnas,” tutur Fajar.
Kenangan-kenangan ini memberikan pelajaran berharga bagi Fajar tentang bagaimana menjadi atlet yang tidak hanya tangguh di lapangan, tetapi juga rendah hati dan berjiwa besar.
Siap Melanjutkan Tongkat Estafet Ganda Putra Indonesia
Kini, dengan pensiunnya Ahsan/Hendra, Fajar bersama pasangannya, Muhammad Rian Ardianto, siap mengambil alih tongkat estafet untuk mempertahankan kejayaan ganda putra Indonesia di kancah internasional.
“Seiring waktu berjalan, kami yang dulu masuk sebagai pemain termuda, sekarang malah menjadi yang tertua di pelatnas. Ini momen di mana kami harus bisa menjadi contoh yang baik, terutama setelah pensiunnya Ahsan/Hendra dan juga The Minions (Kevin/Marcus). Rasanya seperti tiba-tiba jadi tua,” ujar Fajar dengan nada bercanda.
Meski merasa tanggung jawab ini besar, Fajar optimis bahwa dia dan Rian mampu melanjutkan prestasi yang telah dirintis para pendahulunya. Dengan tekad kuat dan dedikasi tinggi, Fajar siap membawa nama Indonesia terus berkibar di dunia bulu tangkis.
Warisan Nilai dan Mental Juara
Warisan terbesar yang diberikan Ahsan/Hendra kepada generasi berikutnya bukan hanya medali dan trofi, tetapi juga nilai-nilai penting dalam bulu tangkis: disiplin, kerja keras, dan rendah hati. Sosok mereka akan selalu menjadi inspirasi, tidak hanya bagi Fajar, tetapi juga bagi seluruh atlet muda yang bercita-cita membawa Indonesia berjaya di kancah dunia.
“Semoga kami bisa terus melanjutkan tradisi emas ganda putra Indonesia,” tutup Fajar penuh semangat.