Erick Thohir Dorong Pemangkasan Waktu Tempuh Kereta Bandara demi Efisiensi dan Kenyamanan

Aliefmedia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengusulkan agar waktu tempuh kereta bandara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju pusat kota Jakarta bisa dipersingkat.

Redaksi

Aliefmedia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengusulkan agar waktu tempuh kereta bandara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju pusat kota Jakarta bisa dipersingkat. Langkah ini diharapkan dapat menjadikan kereta bandara sebagai pilihan utama masyarakat untuk mobilitas ke dan dari bandara.

Gambar Istimewa : tvonenews.com

Saat ini, waktu tempuh kereta bandara mencapai 50 menit dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Stasiun BNI City. Erick menilai durasi ini masih bisa diperbaiki. “Kita sedang menghitung apakah waktu tempuh bisa dipersingkat menjadi 40 menit atau bahkan 35 menit. Konektivitas antara bandara dan pusat kota harus benar-benar terintegrasi agar layanan ini menjadi pilihan utama masyarakat,” ujar Erick dalam pernyataannya pada Rabu (1/1/2025).

Target Implementasi Enam Bulan

Erick optimistis rencana ini dapat direalisasikan dalam waktu singkat. Menurutnya, enam bulan adalah waktu yang cukup untuk mengimplementasikan langkah-langkah yang diperlukan. “Enam bulan cukup untuk merealisasikan rencana ini. Setelah itu, kita akan evaluasi progresnya,” tambah Erick.

Komitmen ini mencerminkan upaya Kementerian BUMN untuk terus meningkatkan kualitas transportasi publik yang tidak hanya nyaman tetapi juga efisien bagi masyarakat. Erick juga mendorong sinergi antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Holding BUMN aviasi serta pariwisata, InJourney, guna memastikan peningkatan layanan ini berjalan lancar.

Fokus pada Konektivitas dan Kapasitas Penumpang

Dalam pertemuan antara KAI dan InJourney, kesepakatan dicapai untuk memaksimalkan konektivitas kereta bandara dengan Terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Erick berharap, dengan perbaikan ini, kereta bandara mampu melayani hingga 10 juta penumpang per tahun, atau sekitar 20% dari total penumpang bandara yang mencapai 56 juta per tahun.

Saat ini, layanan kereta bandara baru melayani sekitar 1,5 juta penumpang per tahun. Erick menyatakan, peningkatan kapasitas ini tidak hanya akan mempermudah mobilitas penumpang pesawat tetapi juga berkontribusi pada pengurangan kemacetan lalu lintas di sekitar bandara dan jalan tol.

“Peningkatan kapasitas ini akan memberikan dampak besar. Selain meningkatkan kenyamanan penumpang, beban trafik di sekitar bandara yang selama ini macet total juga diharapkan berkurang secara signifikan,” tutur Erick.

Langkah Strategis Tingkatkan Aksesibilitas

Peningkatan layanan kereta bandara merupakan bagian dari strategi besar Kementerian BUMN untuk memperbaiki aksesibilitas transportasi publik. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong masyarakat beralih dari transportasi pribadi ke moda transportasi publik yang lebih ramah lingkungan.

Dengan waktu tempuh yang lebih singkat dan kapasitas penumpang yang lebih besar, kereta bandara diharapkan mampu menjadi solusi transportasi yang efektif dan efisien. Selain itu, langkah ini juga memperkuat citra kereta bandara sebagai moda transportasi modern yang mendukung mobilitas masyarakat urban.

Evaluasi dan Pengembangan Berkelanjutan

Erick menegaskan bahwa evaluasi akan terus dilakukan untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai rencana. Selain itu, pemerintah akan menggandeng berbagai pihak untuk terus mengembangkan teknologi dan sistem transportasi yang mendukung efisiensi serta kenyamanan bagi pengguna jasa transportasi publik.

Dengan adanya langkah konkret dari pemerintah, harapannya kereta bandara dapat menjadi solusi transportasi andalan yang tidak hanya menghemat waktu tetapi juga memberikan kenyamanan maksimal bagi penumpang.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post

Ads - Before Footer