Aliefmedia, Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, memberikan dorongan kepada pemerintah untuk menghadirkan inovasi dalam penyediaan menu makan bergizi gratis (MBG) yang sesuai dengan selera siswa. Menurutnya, kualitas dan daya tarik menu sangat penting agar anak-anak lebih antusias menikmati makanan yang disediakan.
Gambar Istimewa : kompas.com
“Inovasi menu dalam penyediaan makanan bergizi dan peningkatan kualitasnya juga penting diperhatikan, terutama menu yang memang disukai anak-anak agar makanan lebih sesuai dengan selera mereka,” ujar Cucun dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Rabu (8/1/2025).
Cucun mengapresiasi penuh program makan bergizi gratis ini dan berharap agar pelaksanaannya berjalan lancar. Ia mengungkapkan bahwa saat ini ribuan kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tengah dilatih di Universitas Pertahanan. Pelatihan tersebut bertujuan untuk memastikan kepemimpinan yang baik dalam pengelolaan dapur makan bergizi gratis.
Pemerintah Targetkan 5.000 Dapur MBG pada Tahun 2025
Program makan bergizi gratis yang digagas pemerintah menargetkan pembukaan 5.000 dapur selama tahun 2025. Langkah ini diharapkan mampu memberikan manfaat besar bagi para siswa di berbagai wilayah Indonesia. Dengan adanya dapur-dapur tersebut, penyediaan makanan sehat akan lebih terorganisasi dan efisien.
Namun, Cucun menekankan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada jumlah dapur yang dibuka. Ia mengingatkan perlunya regulasi yang kuat untuk mendukung pelaksanaan program MBG. “**Termasuk monitoring atau pengawasan yang ketat karena program MBG dapat dianggap sukses jika tepat sasaran, diterima oleh mereka yang benar-benar membutuhkan, dan tidak menimbulkan kerugian atau beban tambahan bagi masyarakat,” tegasnya.
Pengawasan Ketat dan Distribusi yang Efektif
Cucun menekankan pentingnya pengawasan yang ketat agar program ini berjalan sesuai tujuan. Pengawasan meliputi semua aspek teknis, mulai dari distribusi makanan hingga pengadaan alat penunjang seperti wadah makanan. Hal ini untuk memastikan bahwa pelaksanaan program tidak menjadi beban tambahan bagi masyarakat penerima manfaat.
“**Penting juga bagi pemerintah untuk memastikan bahwa semua aspek teknis penyelenggaraan program, termasuk distribusi makanan bergizi dan pengadaan alat penunjang seperti wadah makan, berjalan sesuai aturan tanpa menimbulkan beban tambahan bagi penerima manfaat,” imbuhnya.
Pengelolaan dapur MBG harus dilakukan dengan efisiensi tinggi, sehingga distribusi makanan bergizi dapat menjangkau seluruh siswa secara merata. Dalam konteks ini, inovasi dan kreativitas sangat dibutuhkan agar menu makanan tidak hanya sehat tetapi juga menarik bagi anak-anak.
Harapan DPR untuk Masa Depan Program MBG
DPR berharap program makan bergizi gratis ini mampu menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan cerdas. Dengan inovasi menu dan pengelolaan yang tepat, program ini dapat menjadi solusi nyata untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia.
Cucun pun mengajak semua pihak, termasuk masyarakat, untuk mendukung inisiatif pemerintah ini. “Mari bersama-sama kita pastikan program ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif yang besar bagi masa depan generasi penerus bangsa,” pungkasnya.
Dengan adanya perhatian khusus dari DPR dan pelibatan berbagai elemen masyarakat, program makan bergizi gratis diharapkan tidak hanya menjadi kebijakan, tetapi juga langkah nyata untuk memperbaiki kualitas hidup anak-anak Indonesia.