Aliefmedia, Ahli ilmu politik, Boni Hargens, memberikan pandangan menarik mengenai langkah politik yang diambil oleh Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung. Dalam pandangannya, hubungan erat antara Pramono dengan dua mantan gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan, menjadi aset berharga dalam kepemimpinan baru ini.
Kampanye yang Didukung oleh Dua Tokoh Besar
Pramono berhasil memenangkan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024, dengan dukungan yang signifikan dari Ahok dan Anies. Kedua tokoh ini dikenal memiliki basis pendukung yang kuat serta pengalaman mendalam dalam mengelola Jakarta. Dukungan ini, menurut Boni, mencerminkan strategi politik yang matang dari Pramono.
“Saling belajar itu kan hal yang wajar ya. Artinya Mas Pram kalau berdialog dengan Pak Ahok, Pak Anies itu juga sesuatu yang sangat mahal, sesuatu yang penting,” ungkap Boni dalam program Dialog Berita Nasional Malam bertajuk “Mampukah Gubernur dan Wakil Gubernur Selesaikan PR di Jakarta”, Selasa (14/1/2025).
Manfaat Konsultasi dengan Mantan Gubernur
Boni menyoroti pentingnya pertemuan Pramono dengan Ahok dan Anies. Kedua mantan gubernur tersebut memiliki wawasan mendalam mengenai berbagai persoalan dan dinamika Jakarta. Menurutnya, dialog semacam ini menjadi peluang besar bagi Pramono untuk segera memahami akar masalah serta menemukan solusi efektif.
“Kedua sosok itu mantan gubernur yang sudah mengenal seluk-beluk Jakarta dan segala macam dinamikanya. Mereka tahu apa saja kotak Pandora persoalan yang ada di sini, serta peluang-peluang apa yang bisa dioptimalkan untuk pembangunan multidimensi,” jelas Boni.
Pendekatan ini dinilai Boni sebagai langkah strategis untuk mengonsolidasikan energi serta potensi dari para tokoh yang pernah memimpin Jakarta. Dengan demikian, kebijakan-kebijakan yang diambil Pramono diharapkan dapat lebih terarah dan berdampak signifikan bagi pembangunan kota.
Kolaborasi Demi Jakarta yang Lebih Baik
Menurut Boni, pendekatan Pramono yang melibatkan dialog dengan mantan pemimpin Jakarta bukan hanya soal konsultasi, melainkan juga menyatukan visi dan energi demi kemajuan ibu kota. Ia menilai, langkah ini menciptakan ruang konsolidasi dan memaksimalkan potensi yang ada.
Langkah Pramono ini dianggap selaras dengan kebutuhan Jakarta, yang memerlukan pemimpin dengan pemahaman mendalam mengenai kompleksitas kota. “Saya kira itu penting, menyatukan kembali energi dari para tokoh yang pernah memimpin Jakarta. Ini justru menjadi ruang bagi konsolidasi dan potensi,” sambung Boni.
Tantangan ke Depan untuk Pramono Anung
Namun, Boni juga mengingatkan bahwa keberhasilan Pramono tidak hanya ditentukan oleh dukungan dari mantan gubernur. Ia tetap harus membuktikan kapasitasnya dalam menyelesaikan berbagai persoalan mendasar di Jakarta, seperti banjir, kemacetan, dan ketimpangan sosial.
Dengan memanfaatkan wawasan yang diperoleh dari Ahok dan Anies, Pramono memiliki peluang besar untuk membawa Jakarta ke arah yang lebih baik. Warga ibu kota pun menaruh harapan besar pada kepemimpinannya.
Kedekatan Pramono Anung dengan Ahok dan Anies bukan hanya menciptakan peluang besar untuk memimpin Jakarta secara efektif, tetapi juga menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas kepemimpinan. Jika mampu memanfaatkan peluang ini dengan baik, Pramono berpotensi menjadi sosok pemimpin yang berhasil membawa perubahan signifikan bagi Jakarta.
Dengan strategi yang matang dan komitmen kuat untuk mengatasi persoalan Jakarta, Pramono diharapkan mampu mengoptimalkan potensi ibu kota sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat ekonomi yang maju dan inklusif.