Aliefmedia, Liverpool harus menelan kekalahan perdana mereka di Liga Champions musim ini setelah ditaklukkan PSV Eindhoven dengan skor tipis 2-3 pada laga pekan ke-8 di Stadion Philips, Eindhoven, Kamis (30/1/2025) dini hari WIB. Pertandingan ini menjadi salah satu laga yang penuh drama dan mengundang perhatian publik, terlebih karena Liverpool sempat unggul dua kali sebelum akhirnya takluk.
Pada laga tersebut, dua gol Liverpool dicetak melalui penalti Cody Gakpo pada menit ke-28 dan gol dari Harvey Elliot pada menit ke-40. Sementara itu, gol balasan PSV masing-masing disarangkan oleh Johan Bakayoko di menit ke-35, Ismael Saibari di penghujung babak pertama (45’), dan gol penentu kemenangan dari Ricardo Pepi di menit perpanjangan waktu (45+6’).
Pelatih kepala Liverpool, Arne Slot, memberikan penjelasan terkait penyebab kekalahan anak asuhnya dalam laga yang berlangsung sengit itu. Menurutnya, ada beberapa faktor yang menjadi kelemahan Liverpool sehingga tidak mampu mempertahankan keunggulan.
Mayoritas Pemain Lapis Kedua Diturunkan
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Arne Slot mengungkapkan bahwa keputusan untuk menurunkan mayoritas pemain lapis kedua sejak menit awal hingga akhir pertandingan menjadi salah satu faktor utama kekalahan Liverpool. Hanya beberapa pemain utama seperti Andy Robertson dan Cody Gakpo yang tampil di laga ini, sementara sebagian besar pemain lainnya adalah pemain muda yang minim pengalaman bermain di level kompetisi setinggi Liga Champions.
“Kami tidak bermain dengan formasi dan komposisi seperti biasanya. Jadi, Anda bisa melihat bahwa ada beberapa momen di mana kami bertahan dengan cara yang mungkin tidak sesuai ekspektasi,” ujar Slot seperti dikutip dari laman resmi klub pada Kamis (30/1/2025).
Minimnya Pengalaman Pemain Muda
Selain itu, pelatih asal Belanda ini juga menjelaskan bahwa timnya mengandalkan banyak pemain muda yang kurang memiliki jam terbang. Hal ini, menurutnya, membuat instruksi taktik yang diberikan pun terbatas. Slot lebih menekankan kepada semangat bertanding daripada strategi teknis yang terlalu rumit.
“Sebagian besar pemain kami di lapangan adalah pemain muda. Jadi, ‘seruan’ adalah kata yang saya gunakan untuk memotivasi mereka,” tambahnya.
Meski demikian, Slot tetap memuji perjuangan timnya yang mampu memberikan perlawanan sengit kepada PSV. Liverpool bahkan sempat memimpin dua kali di babak pertama sebelum akhirnya harus mengakui keunggulan tuan rumah.
“Pada akhirnya, kami benar-benar mampu merepotkan mereka (PSV) dan membuat permainan yang cukup bagus,” ungkapnya.
Pertandingan yang Sudah Bisa Diprediksi
Arne Slot juga mengakui bahwa hasil pertandingan ini sebenarnya sudah bisa diprediksi oleh banyak pihak. Dengan komposisi pemain yang diturunkan, banyak yang memperkirakan bahwa Liverpool akan kesulitan melawan PSV yang tampil dengan kekuatan penuh.
“Pertandingan ini sangat menarik dengan banyak gol. Saya pikir semua orang sudah menduga hasil seperti ini sebelum pertandingan dimulai,” katanya.
Liverpool Tetap Lolos ke Babak 16 Besar
Meski mengalami kekalahan, Liverpool tetap memastikan diri lolos otomatis ke babak 16 besar Liga Champions. Mereka bergabung bersama delapan klub lainnya yang juga sudah memastikan tiket ke fase knock-out, yaitu Barcelona, Arsenal, Inter Milan, Atletico Madrid, Bayer Leverkusen, Lille, Aston Villa, dan Atalanta.
Kekalahan Liverpool dari PSV Eindhoven menjadi pelajaran berharga bagi Arne Slot dan para pemainnya, terutama dalam hal manajemen skuad. Meski tampil dengan mayoritas pemain muda, tim tetap menunjukkan semangat juang yang patut diapresiasi. Di sisi lain, hasil ini juga menjadi pengingat bahwa pengalaman dan kedalaman skuad sangat penting di kompetisi sekelas Liga Champions. Dengan hasil ini, Liverpool harus segera bangkit dan mempersiapkan diri untuk tantangan berikutnya di fase knock-out. Semangat tetap menjadi kunci utama, tetapi pengalaman akan menjadi pembeda di laga-laga penting selanjutnya.
