Aliefmedia, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menegaskan pentingnya pengembangan infrastruktur sebagai langkah strategis menuju swasembada energi. Langkah ini sejalan dengan program Astacita Presiden Prabowo yang bertujuan meningkatkan ketahanan energi, mendukung hilirisasi, serta mewujudkan swasembada energi. Pernyataan ini disampaikan Menko AHY saat mengunjungi PLTS Terapung Cirata, Sabtu (7/2/2025).
Gambar Istimewa: pikiran-rakyat.com
Menurut AHY, infrastruktur yang optimal dapat memberikan dampak ekonomi signifikan, terutama melalui pengembangan energi terbarukan. “Semangat Bapak Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia mampu mencapai swasembada energi, pangan, dan air bersih bisa diwujudkan dengan adanya bendungan-bendungan yang produktif. Hal ini akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan keberlanjutan lingkungan,” ujar AHY.
Optimalisasi Waduk dan Bendungan untuk Energi Bersih
Menko AHY menyoroti potensi besar perairan darat di Indonesia, seperti waduk dan bendungan, yang dapat dioptimalkan untuk pengembangan PLTS terapung dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Ia menyebut, Indonesia memiliki banyak bendungan yang tersebar di berbagai wilayah, seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
“Ke depan, kita berharap pengembangan ini terus dilakukan dengan studi yang matang. Investasinya tidak sedikit, sehingga diperlukan feasibility study yang baik,” tegas AHY.
Dalam kunjungan ini, AHY juga menyatakan komitmen Kemenko Infrastruktur untuk mendukung pengembangan energi bersih dan terbarukan melalui kebijakan yang berpihak pada inovasi. “Kami berharap PLN terus maju dengan inovasi terbaik, bekerja sama dengan berbagai mitra, dan menarik investasi dari dalam maupun luar negeri,” imbuhnya.
Proyek PLTS Lainnya dalam Perencanaan
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Rachmat Kaimuddin, menambahkan bahwa kesuksesan PLTS Terapung Cirata membuka jalan bagi proyek PLTS lainnya. Beberapa lokasi yang direncanakan meliputi Karangkates di Jawa Timur, Singkarak di Sumatra Barat, dan Saguling di Jawa Barat.
“Proyek di Karangkates memiliki kapasitas 100 megawatt, sementara Singkarak dan Saguling masing-masing direncanakan dengan kapasitas 60 megawatt,” ungkap Rachmat.
Ia menilai bahwa proyek-proyek ini menjadi langkah penting dalam memperluas penggunaan energi terbarukan di Indonesia. Dengan optimalisasi potensi bendungan yang ada, target swasembada energi akan semakin terwujud.
Langkah Menko AHY dalam mendorong pengembangan infrastruktur untuk mendukung swasembada energi menjadi bagian dari strategi besar pemerintah. Dengan pemanfaatan potensi lokal, seperti waduk dan bendungan, serta komitmen kuat dari berbagai pihak, harapan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri dalam energi bukanlah mimpi semata. Dukungan kebijakan dan kolaborasi inovatif akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan ini.
