Aliefmedia, AC Milan harus menelan pil pahit setelah gagal lolos otomatis ke babak 16 besar Liga Champions. Kekalahan 1-2 dari Dinamo Zagreb dalam pertandingan penyisihan grup kedelapan di Stadion Maksimir, Zagreb, pada Kamis dini hari WIB, menjadi pukulan berat bagi skuad asuhan Stefano Pioli.
Gambar Istimewa: promediateknologi.id
Dalam pertandingan ini, Dinamo Zagreb tampil efektif dengan dua gol yang dicetak oleh Martin Baturina dan Marko Pjaca, sementara Milan hanya mampu mencetak satu gol lewat aksi Christian Pulisic. Kekalahan ini membuat AC Milan harus puas berada di peringkat ke-13 klasemen akhir Liga Champions dengan koleksi 15 poin dari delapan laga. Posisi ini hanya terpaut satu poin dari zona aman untuk lolos otomatis ke babak 16 besar.
Statistik Berbicara: Milan Unggul Namun Kurang Efektif
Secara statistik, AC Milan sebenarnya unggul atas Dinamo Zagreb. Mereka mencatatkan 57 persen penguasaan bola dan melepaskan 14 tembakan, dengan lima di antaranya mengarah tepat ke gawang. Namun, efektivitas menjadi kunci kemenangan Dinamo Zagreb. Tim tuan rumah mampu memanfaatkan peluang dengan baik meski hanya mendapatkan sedikit peluang emas.
Milan memulai pertandingan dengan agresif, mencoba mengambil inisiatif serangan sejak menit awal. Namun, Dinamo Zagreb berhasil unggul lebih dulu melalui gol Martin Baturina pada menit ke-19. Gol ini menjadi pukulan pertama bagi Milan yang sedang berjuang untuk memastikan tiket ke babak 16 besar.
Kartu Merah Membuat Milan Tertekan
Kondisi semakin sulit untuk AC Milan setelah mereka harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-39. Yunus Musah diusir keluar lapangan setelah menerima kartu kuning kedua. Bermain dengan kekurangan pemain membuat Milan harus bekerja ekstra keras untuk mengejar ketertinggalan.
Meski begitu, semangat juang Milan tak surut. Di babak kedua, tepatnya pada menit ke-53, Christian Pulisic berhasil mencetak gol yang menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Gol ini memberikan harapan bagi Milan untuk setidaknya membawa pulang satu poin.
Namun, harapan tersebut pupus hanya tujuh menit kemudian. Marko Pjaca mencetak gol kedua untuk Dinamo Zagreb pada menit ke-60 setelah memanfaatkan umpan matang dari Ronael Pierre-Gabriel. Gol ini sekaligus mengunci kemenangan 2-1 untuk tim tuan rumah.
Dinamo Zagreb Gagal Lolos Meski Menang
Ironisnya, meski berhasil mengalahkan AC Milan, Dinamo Zagreb tetap gagal melangkah ke babak gugur Liga Champions. Mereka berada di peringkat ke-25 klasemen akhir dengan 11 poin dari delapan laga. Posisi ini kalah selisih gol dari Club Brugge, yang berada di peringkat ke-24, yaitu batas terakhir untuk melaju ke babak play-off.
Kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi AC Milan, yang sebelumnya difavoritkan untuk lolos otomatis ke babak 16 besar. Meski secara statistik mereka mendominasi permainan, efektivitas Dinamo Zagreb menjadi faktor penentu kemenangan. Sementara itu, Dinamo Zagreb juga harus menelan kekecewaan karena gagal melaju ke babak berikutnya meski berhasil meraih tiga poin.
AC Milan kini harus mengevaluasi performa mereka dan berjuang lebih keras di sisa kompetisi untuk menjaga peluang di Liga Champions. Pelajaran penting dari laga ini adalah bahwa dominasi statistik tidak selalu menjamin kemenangan di atas lapangan. Efektivitas dan konsistensi tetap menjadi kunci utama dalam meraih sukses di kompetisi seketat Liga Champions.