Aliefmedia, Program tiga juta rumah yang diinisiasi pemerintah menjadi salah satu langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menegaskan bahwa sektor perumahan memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian Indonesia, terutama di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Hal ini disampaikan dalam pernyataannya pada Kamis (6/2/2025), seperti dilaporkan oleh Antara.
Gambar Istimewa: promediateknologi.id
Menurut Suahasil, sektor perumahan memiliki keunggulan karena memanfaatkan bahan baku dan tenaga kerja lokal. Dengan demikian, keberadaan sektor ini tidak hanya menyediakan hunian bagi masyarakat, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi yang signifikan. “Sektor perumahan menjadi salah satu agenda penting yang diusung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, seperti tertuang dalam Program Tiga Juta Rumah. Program ini bertujuan memenuhi kebutuhan tiga juta hunian setiap tahunnya, baik di perdesaan maupun perkotaan,” jelasnya.
Sektor Perumahan dan Efek Berganda pada Ekonomi
Suahasil menekankan pentingnya penggunaan produksi dalam negeri untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Material yang berasal dari manufaktur lokal dan sumber daya alam Indonesia diyakini mampu menciptakan efek berganda (multiplier effect) yang positif. Dengan memanfaatkan produk dalam negeri, pemerintah tidak hanya memperkuat sektor perumahan, tetapi juga mendukung berbagai sektor pendukung lainnya, seperti industri material konstruksi, transportasi, dan tenaga kerja.
Kebijakan ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat ekonomi nasional melalui optimalisasi sumber daya lokal. Selain itu, langkah ini juga diyakini dapat membantu Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan baku, yang sering kali menjadi tantangan dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Peran BTN dalam Ekosistem Perumahan Nasional
Bank Tabungan Negara (BTN) menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendukung pembiayaan sektor perumahan. Suahasil menyebut BTN sebagai elemen yang tidak terpisahkan dari ekosistem perumahan nasional. Sebagai bentuk komitmen pemerintah, berbagai skema pendanaan dan insentif terus diperkuat untuk memastikan keberlanjutan program ini.
Salah satu bentuk dukungan konkret pemerintah adalah melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Pendanaan ini memungkinkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk mendapatkan akses pembiayaan perumahan yang lebih terjangkau. “Selama satu dekade terakhir, dari 2015 hingga 2024, pemerintah melalui FLPP telah berhasil membangun 1,1 juta unit rumah untuk kategori MBR,” ungkap Suahasil.
Ke depan, pemerintah berupaya memperkuat mekanisme pendanaan FLPP agar lebih optimal. Selain itu, insentif perpajakan dan efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga terus diupayakan untuk memastikan subsidi perumahan dapat tepat sasaran.
Komitmen Pemerintah untuk Memenuhi Kebutuhan Hunian
Program Tiga Juta Rumah tidak hanya sekadar membangun hunian, tetapi juga menjadi solusi strategis untuk mengatasi backlog perumahan yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung masyarakat berpenghasilan rendah dengan berbagai kebijakan yang berpihak pada mereka.
Selain itu, program ini juga menjadi salah satu pilar dalam upaya pemerintah menciptakan lapangan kerja baru. Dengan mendukung sektor perumahan melalui produksi lokal, pemerintah dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional secara keseluruhan.
Program Tiga Juta Rumah yang diusung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bukan hanya langkah dalam memenuhi kebutuhan hunian, tetapi juga strategi penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan memanfaatkan bahan baku lokal, memperkuat pendanaan melalui FLPP, serta melibatkan mitra strategis seperti BTN, pemerintah menunjukkan komitmen nyata dalam mengatasi tantangan perumahan dan ekonomi. Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan optimalisasi sumber daya lokal. Keberhasilan program ini akan menjadi salah satu pilar penting dalam memperkuat ekonomi Indonesia di masa depan.