Aliefmedia, Jakarta – Layanan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek terus menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam jumlah pengguna. Pada Januari 2025, jumlah penumpang yang memanfaatkan moda transportasi ini mencapai 2.146.859 orang, meningkat 78,8 persen dibandingkan dengan Januari tahun lalu yang hanya mencatat 1.200.399 pengguna. Lonjakan ini menunjukkan bahwa LRT Jabodebek semakin menjadi pilihan utama bagi masyarakat di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
Gambar Istimewa: promediateknologi.id
Lonjakan Pengguna LRT Jabodebek: Faktor Utama di Baliknya
Peningkatan tajam jumlah penumpang ini tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini, di antaranya:
1. Efisiensi Waktu dan Kemudahan Akses
LRT Jabodebek menawarkan solusi transportasi yang lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan kendaraan pribadi atau transportasi darat lainnya. Dengan jalur bebas hambatan, waktu tempuh menjadi lebih singkat, terutama bagi para pekerja yang harus bepergian setiap hari ke pusat kota.
2. Integrasi dengan Moda Transportasi Lain
Pemerintah telah memperkuat integrasi LRT Jabodebek dengan moda transportasi lainnya, seperti TransJakarta, KRL Commuter Line, dan MRT Jakarta. Kemudahan perpindahan antar-moda ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang ingin menghindari kemacetan dan menghemat biaya perjalanan.
3. Tarif yang Kompetitif
Dibandingkan dengan biaya bahan bakar kendaraan pribadi serta tarif parkir yang semakin mahal di Jakarta, LRT Jabodebek menjadi pilihan yang lebih ekonomis. Selain itu, adanya berbagai promo dan tarif subsidi dari pemerintah turut mendorong peningkatan jumlah pengguna.
Tantangan yang Masih Dihadapi
Meskipun mengalami peningkatan jumlah penumpang yang signifikan, LRT Jabodebek masih menghadapi sejumlah tantangan, antara lain:
- Kapasitas Penumpang pada Jam Sibuk – Dengan meningkatnya jumlah pengguna, kepadatan di jam-jam sibuk menjadi tantangan tersendiri. Banyak penumpang mengeluhkan antrean panjang dan kepadatan di dalam kereta.
- Keandalan Layanan – Beberapa kali terjadi gangguan teknis yang menyebabkan perjalanan tertunda. Hal ini masih menjadi perhatian bagi operator dalam meningkatkan kualitas layanan.
- Perluasan Jaringan – Saat ini, cakupan rute LRT Jabodebek masih terbatas. Banyak masyarakat berharap adanya penambahan jalur baru untuk menjangkau lebih banyak wilayah.
Pemerintah Berencana Tingkatkan Kapasitas dan Layanan
Menanggapi lonjakan jumlah pengguna, pemerintah bersama operator LRT Jabodebek berencana untuk meningkatkan kapasitas angkutan serta memperbaiki sistem layanan. Beberapa langkah yang sedang dipertimbangkan antara lain:
- Penambahan rangkaian kereta untuk mengurangi kepadatan pada jam sibuk.
- Peningkatan infrastruktur dan sistem operasional guna mengurangi gangguan teknis yang menghambat perjalanan.
- Ekspansi rute dan integrasi lebih lanjut dengan moda transportasi lainnya untuk meningkatkan kenyamanan pengguna.
Peningkatan jumlah pengguna LRT Jabodebek yang mencapai 2,1 juta orang di awal 2025 merupakan indikator bahwa masyarakat semakin mempercayai transportasi publik sebagai solusi mobilitas sehari-hari. Dengan berbagai keunggulan, seperti efisiensi waktu, tarif terjangkau, dan integrasi dengan moda transportasi lain, LRT Jabodebek berpotensi menjadi tulang punggung transportasi di wilayah Jabodetabek. Namun, tantangan seperti kapasitas penumpang, keandalan layanan, dan perluasan jaringan masih perlu segera diatasi agar pertumbuhan ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.