Aliefmedia, Jakarta – Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol Dedi Prasetyo, menegaskan komitmen Polri untuk memastikan bahwa proses penerimaan anggota baru pada tahun 2025 dilakukan secara gratis tanpa pungutan biaya. Arahan ini disampaikan oleh Dedi dalam rapat persiapan pembukaan pendaftaran anggota baru Polri yang digelar di Jakarta pada Rabu (5/2/2025).
Gambar Istimewa: liputanhukumindonesia.com
Komjen Dedi meminta seluruh jajarannya, mulai dari tingkat pusat hingga ke kepolisian daerah (polda), untuk memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat terkait prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam rekrutmen Polri. “Jangan sampai ada anggapan dari masyarakat bahwa masuk polisi harus bayar. Prinsip kita adalah bersih, transparan, akuntabel, dan humanis. Ini adalah nafas kita dalam proses rekrutmen,” ujar Dedi dalam keterangannya, Kamis (6/2/2025).
Komitmen Bersih dan Humanis
Komjen Dedi menjelaskan bahwa rekrutmen Polri, yang ditangani oleh SSDM (Sumber Daya Manusia) Polri, mencakup penerimaan berbagai jenjang, mulai dari tamtama, bintara, hingga perwira. Ia meminta seluruh jajaran untuk proaktif meluruskan anggapan keliru di masyarakat terkait biaya masuk Polri.
“Kita harus memastikan masyarakat memahami bahwa masuk polisi itu gratis,” tegasnya. Dalam rapat tersebut, Dedi menekankan bahwa masyarakat tidak boleh menjadi korban pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan momen rekrutmen untuk melakukan penipuan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah para pejabat SSDM Polri, biro SDM dari masing-masing polda, serta perwakilan satuan yang terlibat dalam proses rekrutmen, termasuk Lemdiklat Polri, Densus 88 Antiteror Polri, Pusdokkes Polri, dan Divisi Propam Polri.
Pesan kepada Masyarakat: Jangan Percaya Janji Palsu
Dalam arahannya, Komjen Dedi meminta seluruh pihak terkait untuk terus menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa tidak ada biaya yang dibebankan dalam proses rekrutmen. “Jika ada yang membujuk atau merayu masyarakat untuk membayar agar bisa masuk Polri, segera ingatkan masyarakat untuk tidak percaya. Rekrutmen ini benar-benar gratis,” tegas Dedi.
Selain itu, Dedi juga menekankan bahwa semua tahapan, mulai dari administrasi, seleksi, hingga tahap akhir, dilakukan secara transparan tanpa pungutan biaya sepeser pun. Ia meminta seluruh panitia penerimaan untuk menjalankan tugas ini dengan penuh tanggung jawab dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
“Kegiatan rekrutmen harus benar-benar bersih, transparan, akuntabel, dan humanis. Sampaikan berulang kali kepada masyarakat agar mereka paham bahwa proses ini gratis,” imbuhnya.
Meningkatkan Kepercayaan Publik
Sebagai penutup, Komjen Dedi menegaskan bahwa keberhasilan proses rekrutmen terpadu yang bersih dan transparan adalah tanggung jawab bersama seluruh panitia penerimaan serta pihak-pihak yang terlibat. Ia berharap kepercayaan masyarakat terhadap Polri dapat terus meningkat melalui pelaksanaan rekrutmen yang sesuai dengan prinsip-prinsip integritas.
“Kepercayaan masyarakat adalah tanggung jawab kita bersama. Pastikan semua proses berjalan sesuai aturan dan memberikan pemahaman yang utuh kepada masyarakat,” pungkasnya.
Komitmen Polri dalam menjamin penerimaan anggota baru yang gratis, bersih, dan transparan merupakan langkah penting dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Dengan prinsip yang humanis dan akuntabel, Polri berupaya menjaga integritas dalam setiap tahap rekrutmen. Informasi ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat agar tidak mudah tertipu oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab, sekaligus memperkuat citra Polri sebagai lembaga yang profesional dan terpercaya.