Aliefmedia, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan pentingnya peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam menjaga stabilitas negara. Dalam acara Rapat Pimpinan TNI-Polri 2025 yang digelar di Jakarta Selatan, Prabowo menyampaikan bahwa salah satu karakteristik negara gagal adalah ketika tentara dan polisi tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Gambar Istimewa: metrotvnews.com
“Biasanya ciri khas negara yang gagal adalah tentara dan polisi yang gagal,” ujar Presiden kedelapan Republik Indonesia ini dalam sambutannya. Ia menekankan bahwa TNI dan Polri memegang peran vital dalam mempertahankan keamanan dan kedaulatan negara.
Peran Khusus TNI-Polri dalam Negara
Menurut Prabowo, TNI dan Polri memiliki kekuasaan khusus yang tidak dimiliki oleh institusi lain, yakni monopoli penggunaan senjata. Kekuasaan ini, lanjutnya, diberikan oleh rakyat melalui mandat negara. Oleh karena itu, seluruh masyarakat sangat bergantung kepada kinerja TNI dan Polri dalam menjaga ketertiban serta keamanan nasional.
“Tentara dan polisi adalah bagian dari suatu negara yang memiliki kekuasaan khusus. Mereka diberi mandat untuk memegang monopoli fisik, monopoli senjata,” tegas Prabowo.
Lebih jauh, Prabowo menjelaskan bahwa rakyat tidak hanya mempercayakan keamanan kepada TNI dan Polri, tetapi juga turut berkontribusi dalam mendukung operasional mereka. “Rakyat yang menggaji saudara, rakyat yang melengkapi saudara dari ujung kepala hingga ujung kaki, rakyat yang memberi makan kepada tentara dan polisi,” ungkapnya secara blak-blakan.
Dedikasi Tanpa Batas untuk Negara
Dengan kekuasaan yang besar tersebut, Prabowo menekankan bahwa TNI dan Polri harus menunjukkan dedikasi yang tinggi terhadap negara. Ia berharap pengabdian yang diberikan oleh aparat keamanan tidak hanya sekadar tugas, melainkan bentuk kesetiaan yang tulus kepada bangsa dan rakyat.
“Dengan kepercayaan yang begitu besar, rakyat menuntut pengabdian yang setinggi-tingginya dari saudara-saudara. Kekuasaan itu tidak datang tanpa tanggung jawab,” tambahnya. Ia juga menegaskan bahwa pengorbanan adalah bagian tak terpisahkan dari mandat yang diemban oleh TNI dan Polri.
Prabowo kemudian memberikan pesan khusus kepada para aparat penegak hukum, terutama mereka yang menyandang pangkat tinggi di lembaga tersebut. “Kalau saudara-saudara berani memakai pangkat jenderal, artinya saudara harus siap menjadi yang pertama untuk berkorban nyawa demi kepentingan bangsa dan negara,” katanya dengan nada tegas.
Harapan Besar Presiden untuk Aparat Keamanan
Sebagai mantan Menteri Pertahanan, Prabowo memiliki pandangan mendalam tentang pentingnya profesionalisme dan loyalitas dalam menjalankan tugas negara. Ia berharap TNI dan Polri tidak hanya menjadi alat pertahanan dan keamanan, tetapi juga simbol kepercayaan rakyat kepada pemerintah. Oleh karena itu, ia meminta agar para aparat rela mengorbankan kepentingan pribadi demi tugas mulia menjaga stabilitas negara.
“Rakyat sudah memberikan mandat kepada saudara-saudara. Jadi, pengabdian kepada negara adalah harga mati,” pungkas Prabowo menutup pidatonya.
Pernyataan tegas Prabowo Subianto dalam Rapim TNI-Polri 2025 menyoroti pentingnya pengabdian tanpa batas dari aparat keamanan kepada bangsa dan rakyat. Dengan kekuasaan khusus yang dimiliki TNI dan Polri, pengorbanan dan kesetiaan mereka menjadi pilar utama dalam menjaga stabilitas negara. Pesan ini menjadi pengingat akan tanggung jawab besar yang melekat pada setiap individu yang memilih untuk mengabdi di bawah bendera TNI dan Polri. Dalam situasi apa pun, mereka diharapkan menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan dan masa depan Indonesia.