Aliefmedia, Semarang – Tim Transisi “Ngopeni Ngelakoni Jateng” yang dibentuk oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah terpilih, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, terus mempersiapkan diri untuk menghadapi masa pemerintahan periode 2025-2030. Dalam rangka memperkuat visi dan misi pembangunan, tim ini melakukan pendekatan inklusif dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk partai politik (Parpol) parlemen maupun non-parlemen.
Gambar Istimewa: inews.co.id
Ketua Tim Transisi, Dr. Zulkifli Gayo, mengungkapkan bahwa strategi ini bertujuan menciptakan sinergi dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi oleh Jawa Tengah. “Kami sadar, membangun Jawa Tengah tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan kolaborasi, visi yang sama, serta komitmen bersama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Zulkifli saat memberikan keterangan, Selasa (28/1/2025).
Pendekatan dengan Partai Politik
Tim Transisi telah melakukan roadshow ke berbagai Parpol, baik yang memiliki kursi di DPRD Jawa Tengah maupun yang tidak. Kesembilan partai parlemen pendukung pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin antara lain Partai Gerindra, PKB, Demokrat, Golkar, Nasdem, PKS, PAN, PPP, dan PSI. Selain itu, enam partai non-parlemen seperti Partai Buruh, Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Bulan Bintang, Perindo, dan Prima juga dilibatkan dalam diskusi.
“Kami berdiskusi dengan semua pihak untuk mendengar ide, usulan, dan gagasan mereka. Semua masukan tersebut menjadi bagian penting dari perencanaan strategis kami untuk membangun Jawa Tengah yang lebih baik,” tambah Zulkifli.
Fokus pada Isu Utama Jawa Tengah
Beberapa tantangan utama yang menjadi perhatian Tim Transisi adalah penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran, serta peningkatan ketahanan ekonomi. Dengan mendengarkan masukan dari berbagai pihak, tim ini berharap dapat merancang solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Dalam berbagai diskusi yang telah dilakukan, muncul sejumlah usulan konkret, seperti:
- Pembentukan Forum Senayan Peduli Jateng, yang akan melibatkan anggota DPR dan DPD asal daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah untuk mendukung pembangunan daerah.
- Rapat rutin antara gubernur, wakil gubernur, dan perwakilan DPRD dari tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk membahas isu-isu strategis.
- Pendirian forum NGO yang bertugas membantu dalam hal pendanaan, ide, maupun inovasi guna mempercepat pembangunan Jawa Tengah.
“Semua usulan ini menggambarkan keinginan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama menciptakan perubahan positif bagi Jawa Tengah,” jelas Zulkifli.
Kolaborasi sebagai Kunci Sukses
Zulkifli menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci utama untuk menjawab berbagai persoalan di Jawa Tengah. Menurutnya, pembangunan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat dapat menciptakan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan.
“Intinya, kami ingin memastikan bahwa pembangunan di Jawa Tengah ke depan lebih terarah, inklusif, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Kami berharap dapat bekerja sama dengan semua pihak, baik pemerintah, Parpol, NGO, maupun masyarakat umum,” tandasnya.
Harapan untuk Masa Depan Jawa Tengah
Langkah-langkah yang diambil oleh Tim Transisi ini diharapkan mampu menciptakan fondasi yang kuat bagi pemerintahan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin. Dengan visi yang inklusif dan kolaboratif, Jawa Tengah diharapkan dapat mengatasi berbagai tantangan yang ada, sekaligus menciptakan kemajuan yang signifikan dalam berbagai sektor.
“Kami optimis, dengan kerja sama dan dukungan semua pihak, Jawa Tengah dapat menjadi provinsi yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing,” pungkas Zulkifli. Langkah ini menjadi awal yang menjanjikan untuk pemerintahan yang lebih baik di masa mendatang.