Melansir hasil studi dari Universitas Notre Dame, Amerika Serikat, sebanyak 22 merek perangkat wearable diuji, dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebanyak sembilan di antaranya terdeteksi mengandung bahan kimia berbahaya yang dikenal sebagai asam perfluoroheksanoat (PFHxA) dalam konsentrasi sangat tinggi. PFHxA adalah salah satu jenis zat perfluoroalkil dan polifluoroalkil (PFAS) yang sering digunakan untuk menghasilkan produk tahan air, panas, dan noda.
Gambar Istimewa : mediaindonesia.com
Apa Itu PFAS dan Dampaknya pada Kesehatan?
PFAS adalah bahan kimia sintetis yang diketahui dapat menumpuk di tubuh manusia dan lingkungan, serta sulit terurai. Zat ini telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan serius, termasuk:
- Gangguan kesuburan.
- Hipertensi dan preeklamsia pada kehamilan.
- Peningkatan kadar kolesterol.
- Penurunan respons imun.
- Risiko kanker testis dan ginjal.
Pada anak-anak, paparan PFAS berpotensi mengganggu perkembangan hormon, menyebabkan kerusakan hati, penyakit tiroid, serta meningkatkan risiko asma.
Penelitian Mendalam Tentang PFAS pada Wearable
Para peneliti menggunakan metode canggih seperti analisis sinar ion emisi gamma dan spektrometri massa tandem kromatografi cair untuk mengidentifikasi kandungan fluor total dalam produk wearable. Kandungan fluor yang tinggi menjadi indikasi adanya PFAS.
Menurut Alyssa Wicks, penulis utama studi ini, sebanyak 15 dari 22 tali perangkat wearable memiliki konsentrasi fluor yang sangat tinggi. Bahkan, sembilan di antaranya mengandung PFHxA dengan kadar lebih dari 1.000 bagian per miliar.
“Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan konsentrasi PFAS yang biasa ditemukan pada produk konsumen lainnya,” tambah Graham Peaslee, salah satu peneliti senior.
Jam Tangan Pintar dan Pelacak Kebugaran: Risiko Tak Terduga
Dengan popularitas perangkat wearable yang terus meningkat, orang-orang rata-rata menggunakannya selama 11 jam sehari. Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena paparan bahan kimia berbahaya seperti PFAS berpotensi menumpuk seiring waktu.
Para ahli menyarankan konsumen untuk lebih berhati-hati dan memilih produk yang jelas bahan pembuatannya. Selain itu, regulasi yang lebih ketat terhadap penggunaan PFAS dalam produk konsumen perlu segera diterapkan.
Langkah Preventif bagi Konsumen
Untuk mengurangi risiko, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan:
- Pilih perangkat wearable dari merek terpercaya yang transparan mengenai bahan pembuatannya.
- Kurangi waktu penggunaan perangkat wearable, terutama saat tidak diperlukan.
- Bersihkan perangkat secara berkala untuk mengurangi kemungkinan paparan bahan kimia.
Meski perangkat wearable menawarkan kemudahan dan manfaat luar biasa, penting untuk menyadari bahwa di balik kecanggihan teknologi ini terdapat risiko kesehatan yang nyata. Kesadaran dan pemilihan produk yang bijak menjadi kunci untuk melindungi diri dari dampak jangka panjang paparan bahan kimia seperti PFAS.