Aliefmedia, Jakarta – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengklaim telah berhasil menurunkan tingkat kecelakaan atau accident rate pada tahun 2024. Dibandingkan tahun 2022, angka kecelakaan ini menunjukkan penurunan yang signifikan.
Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza, menyampaikan bahwa tingkat kecelakaan layanan bus Transjakarta kini berada pada angka 0,36 per 100.000 kilometer. Dengan kata lain, setiap armada bus Transjakarta mencatatkan rata-rata 36 kecelakaan untuk setiap 100.000 kilometer perjalanan.
Gambar Istimewa : beritajakarta.id
“Dalam dua tahun terakhir, kita mencatat adanya penurunan tingkat kecelakaan dari angka 0,7 menjadi 0,36. Ini adalah upaya serius kami untuk meningkatkan keselamatan transportasi publik,” ungkap Welfizon dalam keterangannya pada Kamis (16/1/2025).
Risiko Kecelakaan Masih Ada, Namun Terus Ditekan
Meski telah berhasil menurunkan angka kecelakaan, Welfizon mengakui bahwa risiko kecelakaan tidak bisa sepenuhnya dihilangkan. Hal ini dikarenakan sifat transportasi yang memiliki risiko bawaan atau residual risk.
“Kecelakaan memang tidak bisa sepenuhnya hilang. Ini adalah bagian dari risiko yang melekat pada bisnis transportasi. Kalau diibaratkan, ini seperti rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan) yang ada di perbankan,” jelas Welfizon.
Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mengikuti standar keselamatan yang telah ditetapkan. Salah satunya adalah dengan mematuhi peraturan Kementerian Perhubungan terkait penghitungan tingkat kecelakaan per 100.000 kilometer perjalanan.
“Kami menggunakan angka ini sebagai salah satu indikator utama untuk mengukur keberhasilan dalam menjaga keselamatan pengguna layanan Transjakarta,” tambahnya.
Upaya Transjakarta Meningkatkan Keselamatan
Keberhasilan menekan angka kecelakaan ini tidak lepas dari berbagai langkah strategis yang dilakukan oleh Transjakarta. Beberapa di antaranya mencakup:
- Peningkatan pelatihan pengemudi untuk mengedepankan keselamatan berkendara.
- Perawatan berkala armada guna memastikan kondisi kendaraan selalu prima.
- Peningkatan pengawasan operasional melalui teknologi canggih dan sistem pemantauan real-time.
- Edukasi keselamatan kepada penumpang, agar tercipta budaya penggunaan transportasi yang lebih aman.
Dengan langkah-langkah tersebut, Transjakarta berharap dapat terus menjaga kepercayaan masyarakat sebagai penyedia layanan transportasi publik yang aman dan andal.
Dukungan dari Pemerintah dan Masyarakat
Transjakarta juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah dan masyarakat yang turut berkontribusi dalam menekan angka kecelakaan. Keberhasilan ini, menurut Welfizon, adalah hasil kerja sama semua pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Kami optimis bisa terus meningkatkan layanan. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, operator, dan pengguna layanan, kami yakin tingkat keselamatan akan semakin baik di masa depan,” tutup Welfizon.
