Aliefmedia, Pasuruan – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjadi sorotan dalam panen raya padi sehat yang digelar di Desa Krajan, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan. Momen bersejarah ini menandai terobosan baru dalam dunia pertanian organik di Indonesia. Yang membuat panen kali ini istimewa adalah penggunaan pupuk probiotik yang dikembangkan oleh Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Pasuruan. Pupuk ini menggantikan pupuk kimia dan diyakini mampu menghasilkan beras rendah karbohidrat serta rendah kalori.
Gambar Istimewa : wartadigital.id
Gubernur Khofifah memberikan apresiasi luar biasa atas inovasi ini. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya pendekatan organik untuk mendukung ketahanan pangan di Jawa Timur. “Inovasi ini adalah kontribusi nyata LPPNU dalam mendukung swasembada pangan nasional. Selain ramah lingkungan, pupuk probiotik mampu menghasilkan padi yang lebih sehat,” ujar Khofifah.
Pupuk Probiotik: Solusi Ramah Lingkungan dan Sehat
Penggunaan pupuk probiotik dalam pertanian organik diharapkan membawa perubahan besar dalam cara bertani di Indonesia. Probiotik ini dirancang untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian sekaligus mengurangi dampak negatif penggunaan bahan kimia pada lingkungan.
Menurut Khofifah, padi yang dihasilkan melalui metode ini sedang menunggu hasil uji laboratorium untuk mendapatkan izin edar. “Setelah mendapatkan persetujuan dari BPOM dan Kementerian Pertanian, kita bisa memastikan bahwa beras ini bebas gluten, rendah karbohidrat, dan rendah kalori,” jelasnya. Jika terbukti, model ini berpotensi menjadi panutan bagi daerah lain.
Mendukung Petani dan Swasembada Pangan
Panen raya ini tidak hanya menjadi ajang demonstrasi keberhasilan pertanian organik, tetapi juga menjadi forum diskusi. Berbagai pihak membahas tantangan yang dihadapi petani, peluang pemasaran hasil organik, serta langkah-langkah meningkatkan kesejahteraan petani melalui inovasi berkelanjutan.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Pasuruan, KH. Imron Mutamakkin, menjelaskan bahwa proyek pengembangan padi sehat ini sudah dimulai sejak 2022 dengan lahan seluas setengah hektar. “Upaya ini bertujuan menyediakan beras sehat sekaligus mendukung swasembada pangan,” tegasnya.
Partisipasi Para Tokoh dan Harapan ke Depan
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Pj Bupati Kabupaten Pasuruan, Nurkholis; Wakil Ketua PW NU Jatim, Prof. Dr. H. Maskuri; serta jajaran Pengurus LPPNU Jawa Timur. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap pertanian organik sebagai solusi jangka panjang untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
Ketua LPPNU Kabupaten Pasuruan, Syamsul Ma’arif, menyampaikan bahwa keberhasilan ini adalah bukti nyata bahwa pertanian organik bisa menjadi jalan keluar bagi berbagai permasalahan pertanian di Indonesia. “Kami berharap metode ini bisa diadopsi secara luas untuk menciptakan produk pangan yang tidak hanya sehat, tetapi juga berkelanjutan,” ujarnya.
Pertanian Organik sebagai Masa Depan
Panen raya di Desa Krajan ini membuktikan bahwa inovasi di sektor pertanian dapat memberikan dampak positif yang luas, mulai dari hasil yang lebih sehat hingga keberlanjutan lingkungan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, metode ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam upaya mencapai swasembada pangan di Indonesia.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pertanian organik tidak hanya menjadi tren, tetapi juga kebutuhan di tengah tantangan perubahan iklim dan ancaman kelangkaan pangan. Semoga inovasi ini menginspirasi daerah lain untuk mengikuti jejak yang sama, menciptakan masa depan pangan yang lebih baik bagi Indonesia.