Aliefmedia, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) semakin menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Program ini menargetkan kelompok usia penting, khususnya pada masa 1.000 hari pertama kehidupan anak yang dikenal sebagai periode golden age, untuk memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup sejak dini.
Gambar Istimewa : kompas.com
Prita Laura, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia, menyampaikan bahwa program ini akan diperluas. “Saat ini MBG diberikan sekali dalam seminggu. Ke depan, program ini akan diselenggarakan setiap hari melalui posyandu untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi maksimal dan terhindar dari stunting, obesitas, serta berbagai dampak malnutrisi lainnya,” jelasnya saat meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Yayasan Rumah Aksi Inspirasi, Ciracas, Jakarta Timur.
Distribusi MBG ke Posyandu-Posyandu
SPPG Ciracas mendistribusikan 300 paket MBG ke tujuh posyandu, termasuk Posyandu Anyelir dan Dahlia. Di Posyandu Anyelir, program ini menjangkau 4 ibu hamil, 3 ibu menyusui, dan 23 balita dengan total 30 paket. Sementara itu, Posyandu Dahlia menerima 45 paket yang mencakup 10 ibu hamil, 9 ibu menyusui, dan 26 balita.
Menu makanan yang disiapkan dapur MBG termasuk nasi putih, telur mentega, tumis labu siam bakso, dan buah jeruk. Untuk memastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi, setiap paket juga dilengkapi dengan susu UHT. “Setiap porsi makanan dirancang berdasarkan angka kecukupan gizi. Misalnya, ibu hamil dan ibu menyusui membutuhkan 200 gram karbohidrat per porsi, sedangkan untuk balita jumlahnya berkisar 100 hingga 120 gram,” ungkap Ahli Gizi SPPG.
Dampak Positif Program MBG
Program MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga menjadi strategi mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul. Prita menegaskan bahwa program ini merupakan langkah strategis dari Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan SDM berkualitas sebagai pondasi kemajuan bangsa.
“Golden age adalah fase terpenting dalam perkembangan anak, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Jika kebutuhan gizi anak terpenuhi, maka mereka memiliki potensi tumbuh optimal dan menjadi individu yang produktif,” lanjutnya.
Menurut data, program ini juga berkontribusi pada Visi Indonesia Emas 2045, dengan fokus pada membangun generasi muda yang sehat dan kompetitif. Indonesia diproyeksikan memiliki populasi muda terbesar pada tahun tersebut, menjadikan program ini sebagai salah satu pilar penting mendukung cita-cita bangsa.
Kolaborasi dan Dukungan Pemerintah
Dalam kegiatan pembagian paket MBG di Ciracas, turut hadir Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, serta Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka. Kehadiran mereka menunjukkan sinergi antara berbagai pihak dalam mendukung keberlanjutan program ini.
Melalui program ini, pemerintah juga mendukung target School Meals Coalition, yang bertujuan memastikan akses cepat terhadap makanan bergizi bagi kelompok yang paling membutuhkan. Langkah ini diharapkan mampu menjadi solusi jangka panjang dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Program MBG tidak hanya menjadi upaya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga langkah strategis untuk menciptakan generasi emas yang siap menghadapi tantangan global. Dengan implementasi yang konsisten, program ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju.